Kota Malang, blok-a.com — Masyarakat mengeluhkan banyaknya jalan berlubang yang membahayakan di beberapa titik di Kota Malang.
Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Wanedi, menanggapi hal tersebut. Ia tak memungkiri jalanan yang rusak dan banyaknya genangan di Kota Malang sudah menjadi rahasia umum.
“Iya memang sudah jadi rahasia umum bahwa kota malang masih belum terselesaikan terkait genangan atau banjir ya,” tutur Wanedi kepada blok-a.com, Rabu (15/2/2023).
Anggota DPRD tersebut juga mengatakan bahwa penambalan jalan tersebut bisa menggunakan dana insidental.
“Terkait penambalan jalan itu bisa menggunakan dana insidental karena mestinya tidak butuh lama untuk perbaikan,” ujar Wanedi.
Menurut Wanedi, penyebab dari cepat rusaknya jalanan beraspal di Kota Malang adalah air yang tidak melalui jalur yang seharusnya.
“Jalanan aspal itu memang musuhnya ya air, jadi misal saluran drainase nya mungkin tidak tepat, air cenderung lewat jalan, air tidak lewat saluran, maka aspal itu ya cepet rusak,” terang Wanedi.
Wanedi menilai bahwa pengondisian jalanan berlubang serta banjir di Kota Malang tidak bisa dilakukan secara instan, namun harus bertahap.
Pria tersebut mengutip pembicaraannya bersama Wali Kota Malang dan berkesimpulan bahwa target penyelesaian permasalahan jalanan berlubang di Kota Malang adalah tahun 2028.
“Tadi Pak Wali Kota menyampaikan kalau tahun 2028 baru terurai. Tapi kalau penanganan dan anggarannya betul, saya yakin sebelum tahun 2028 sudah tercapai tujuan kita,” jelasnya.
Ia membeberkan bahwa di tahun 2023 ini pihak DPRD dan OPD terkait sudah membuat master plan untuk drainase yang ada di Kota Malang.
“Mulai tahun 2023 ini dan selanjutnya kita sudah ada masterplan drainase, sehingga tentu secara bertahap titik genangan yang ada di Kota Malang akan terurai,” beber Wanedi.
Dirinya merasa sangat beruntung memiliki masyarakat dan pegawai pemerintahan yang sangat responsif terkait jalanan berlubang di Kota Malang.
“Kita beruntung masyarakat kota malang sangat luar biasa mulai dari pemerhati lingkungan, masyarakat, lalu OPD kita ya menurut saya cukup bagus,” ujar Wanedi.
Penyelesaian laporan terkait jalanan berlubang, menurut Wanedi, sangat cepat dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
“Jadi begitu ada keluhan masyarakat dilapangan pasti tidak sampai 2-3 hari sudah diselesaikan,” katanya.
Dirinya berharap agar dengan adanya perbaikan saluran air atau drainase dan penambalan jalanan aspal yang berlubang di Kota Malang dapat mengurangi kerusakan jalan beraspal yang diakibatkan oleh air.
“Sehingga mudah-mudahan jalan nya dibetulkan, salurannya dibetulkan, maka sudah bisa diminimalisir kerusakan di jalanan,” pungkasnya. (len/lio)