Kota Malang, Blok-a.com – Untuk mempercepat pembangunan Pasar Besar, Pemerintahan Kota Malang (Pemkot) bakal wacanakan anggaran dana Belanja Tak Terduga (BTT). Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Malang Sutiaji. PIhaknya menyebut, akan tetap mengupayakan revitalisasi.
”Informasinya, pemerintah pusat sedang membentuk satuan kerja pelaksanaan proyek strategis. Makanya kami menyiapkan anggaran relokasi. Ketika ada kejelasan (revitalisasi), kami usahakan (relokasi pedagang Pasar Besar) dengan BTT,” ujar Sutiaji.
Namun, di lain pihak, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Malang I Made Kartika Rian Diana menyebut, hal itu tidak mungkin. Pasalnya, BTT hanya diperuntukkan untuk kebutuhan belanja mendadak saja. Tidak mungkin pembangunan seperti Pasar Besar menggunakan pasar besar.
“Tidak mungkin ada BTT, itu harus darurat dan luar biasa,” tegasnya.
Lelaki asli Bali itu menyebut, revitalisasi pasar besar paling memungkinkan dilakukan tahun depan. Pihaknya juga menyatakan, bahwa relokasi pedagang juga bernasib sama. Pihaknya menegaskan bahwa menolak usulan terkait BTT tersebut.
“Contoh menggunakan BTT itu ya, covid, itu gapapa pakai BTT, ini daruratnya apa, kalau gak pindah pedagang masih bisa berjualan,” paparnya.
Pihaknya menyebut, BTT hanya bisa turun apabila langsung mandat Badan Pemeriksa Kuangan (BPK). Barulah, DPRD Kota Malang bisa mengizinkan.
Di lain pihak, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyebut, pihaknya akan berusaha dengan baik untuk pembangunan pasar besar di waktu yang sempit ini.
“Ya, kami dari Pemkot, melalui Diskopindag Kota Malang akan berusaha sebaik mungkin,” bebernya (11/8)
Pihaknya mengaku masih dalam tahap komunikasi dengan kementrian terkait untuk mempercepat urusan pasar besar. Eko menegaskan, revitalisasi masih menjadi salah satu syarat untuk revitalisasi. Sehingga, pihaknya masih mengupayakan hal tersebut.
“Kami akan berikan konfirmasi lebih lanjut usai ada perkembangan,” ujar dia. (mg2/)