Surabaya, blok-a.com – Aksi sosial operasi katarak yang akan digelar Eyelink Foundation di Pulau Bawean, Gresik, membuka mata semua pihak.
Dari skrining awal yang dilakukan terhadap 900 warga Pulau Bawean, hasilnya terdapat 296 orang menderita mata katarak. 90 orang menderita pterygium dan 135 siswa mengalami kelainan refraksi.
Akibatnya para siswa ini sangat membutuhkan kacamata untuk mengoreksi penglihatannya.
Pemeriksaan awal dilakukan pada tanggal 24 hingga 26 November 2022. Sedangkan tindakan berupa operasi katarak serta pterygium gratis akan digelar selama satu pekan mulai tanggal 6 hingga 11 Februari 2023.
Dalam aksi sosial kesehatan mata ini Eyelink Foundation, menggandeng Yarsis, Unusa, dan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.
Untuk tindakan lapangan didukung oleh Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Komite Mata Daerah (Komatda) dan Arsinu.
Ketua Dewan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsis) Surabaya, dan sekaligus Ketua Komatda Jatim Profesor M Nuh Dea mengatakan, generasi penerus NU ingin memberi manfaat dan dedikasi tinggi kepada masyarakat.
Menurutnya, kebutaan adalah masalah sosial. Untuk itu pihaknya mendukung upaya agar masyarakat kembali bisa membaca dan mengaji Alquran.
Untuk itu Yarsis mengerahkan sumberdaya-nya yakni Rumah Sakit, dan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berikut, mahasiswa perawat, dokter muda dan dosen.
“Dalam praktiknya Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan RSI Surabaya terus memperkuat layanan pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu Ketua DPP PBNU, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan aksi sosial ini adalah bagian dari upaya menyemarakkan harlah 100 tahun NU.
Aksi sosial kali ini berupa operasi mata katarak dan berbagi kacamata gratis, di Pulau Bawean.
Menurut Khofifah, yang juga Gubernur Jawa Timur ini, mata adalah organ penting. Kesehatan mata akan membawa sinar kehidupan bagi masyarakat. Dengan mata manusia bisa berinteraksi satu sama lainnya.
“Sekaligus mengajak masyarakat membaca dan melihat, lebih baik lagi,” terangnya.
Khofifah yang juga Ketua PP Muslimat NU ini, mengajak menjadikan momentum NU kali ini untuk take off menuju 100 tahun kedua.
Tentu saja NU hadir dengan daya saing di segala bidang: pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
“Human development indeks harus kita siapkan lebih baik mendatang. Semoga mendapat ridho dan barokah dari Allah SWT,” kata Khofifah.
Sementara itu pembina Eyelink Foundation dokter Uyik Unari, mengatakan aksi sosial ini bertajuk ‘Membuka Lentera Bawean.’
Pembukaan kegiatan sekaligus perjanjian kesepakatan bersama dengan beberapa pihak tersebut yakni Unusa, Yarsis, Komatda, Dinkes Pemprov Jatim, IDI Jatim, Perdami, dan Arsinu, di Tower Rumah Sakit Islam, Jalan A Yani, Surabaya, Sabtu (4/2/2023).
Di sini Eyelink Foundation melibatkan 4 dokter mata & 40 tenaga medis dalam baksos ini.
“Para pasien ini membutuhkan tindakan operasi katarak dan Pterygium segera, agar penglihatannya kembali jelas dan lebih produktif,” pungkas pembina Yayasan Eyelink Indonesia, dokter Uyik Unari.(kim/lio)
Discussion about this post