Blok-a.com – Setelah beredar kasus anak bayi berusia 54 hari yang meninggal karena minum jamu, lantas bolehkah jamu dikonsumsi oleh anak bayi? Untuk mengetahuinya lebih lanjut simak artikel berikut ini.
Kebiasaan minum jamu memang menjadi tradisi turun menurun bagi masyarakat Indonesia. Jamu adalah minuman yang berasal dari rempah-rempah ini dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan.
Jamu tidak menggunakan bahan-bahan kimia tambahan seperti paracetamol, pengawet, perisa buatan, atau zat aditif lainnya. Maka, pada dasarnya jamu aman untuk dikonsumsi siapa pun.
Namun, bagaimana jika yang meminumnya adalah anak bayi?
Sebenarnya anak bayi diperbolehkan untuk minum jamu, namun tentu ada aturan yang harus diperhatikan. Anak bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan dilarang minum jamu karena hanya membutuhkan asupan ASI.
Jika bayi sudah lepas dari masa pemberian ASI eksklusif, yaitu kira-kira usia 6 bulan, Anda bisa mulai memberikan jamu. Namun, pemberian jamu untuk bayi usia 6 bulan harus dengan konsultasi dokter.
Selain itu, kandungan jamu yang diperbolehkan dikategorikan berdasarkan umur. Pasalnya, dalam sebuah minuman jamu, hampir tidak mungkin terdiri dari satu jenis bahan baku, biasanya menggunakan bahan baku jamu campuran.
Jamu yang mengandung jahe tidak dianjurkan untuk usia di bawah 6 tahun. Meskipun jahe bagus untuk pencernaan, namun jahe memiliki rasa tajam dapat menyebabkan nyeri ulu hati pada anak, terutama jika dikonsumsi dalam kadar yang tinggi.
Sedangkan jamu yang mengandung kunyit tidak dianjurkan kepada anak usia dibawah 12 tahun. Kunyit diketahui dapat mencegah penyerapan zat besi di usus. Jika dikonsumsi oleh anak dibawah 12 tahun, dikhawatirkan terjadi anemia defisiensi zat besi, apalagi jika anak memiliki masalah susah makan.
Hal yang harus diperhatikan saat memberi jamu pada anak
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan jamu kepada anak. Hal tersebut dilakukan sebagai pencegahan hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi. Hal yang harus diperhatikan seperti:
- Pastikan menggunakan bahan segar, utuh, dan tidak mengandung hama
- Pastikan bahan-bahan jamu dicuci dengan air bersih mengalir hingga bersih
- Jamu yang dibuat menggunakan panci stainless steel, bukan dengan panci alumunium
- Jamu yang sudah dibuat dianjurkan untuk disimpan dalam botol kaca, bukan botol plastik
- Tempat pembuatan jamu harus dalam kondisi bersih serta terbebas dari paparan hewan dan sampah yang berisiko membawa kuman dan jamur.
(hen)
Discussion about this post