Dianggap Suci, Tak Sembarang Orang Boleh Masuk ke Dalam Candi Badut

Dianggap Suci, Tak Sembarang Orang Boleh Masuk ke Dalam Candi Badut
Dianggap Suci, Tak Sembarang Orang Boleh Masuk ke Dalam Candi Badut (dok. Mahasiswa Unitri)

Kota Malang, blok-a.com – Candi Badut di Kota Malang kini tidak boleh sembarang dimasuki oleh wisatawan. Di dalam Candi Badut boleh dimasuki khusus bagi peneliti dan juga orang hindu yang hendak sembahyang.

Hal itu dikatakan oleh salah satu pengelola Candi Badut, Hari Kusno ke blok-a.com, Selasa (21/1/2025).

“Di sini ada tulisan nggak boleh naik (ke dalam candi). Jadi sebelumnya boleh cuman ada ketentuan-ketentuannya. Antara lain itu untuk penelitian,” kata dia.

Dia menjelaskan, untuk penelitian pun harus mengantongi izin sampai ke kementerian. Sementara untuk umat Hindu yang beribadah diperbolehkan masuk ke dalam Candi Badut. Sebab, untuk ritual umat Hindu perlu melakukan ritual hingga masuk ke dalam candi tertua di Jawa Timur.

“Kemudian orang yang mau sembahyang atau ritual itu enggak apa-apa. Masuk iya jadi kan itu keperluannya gak papa,” kata dia.

Larangan untuk masuk ke dalam Candi Badut ini sendiri, kata Hari, karena di dalam Candi Badut ini dianggap suci oleh umat Hindu. Di sana terdapat arca Lingga Yoni.

“Lingga Yoni adalah simbol dari Dewa Siwa dan Parwati. Dewanya termasuk itu, dewanya orang Hindu itu loh, di dalam itu,” jelasnya.

Sementara itu, untuk pengunjung biasa, kata Hari, hanya bisa masuk di bagian luar Candi Badut. Berfoto-foto di sekitaran candi pun diperbolehkan atau hanya sekadar duduk-duduk santai di sekitar candi.

Saat blok-a.com berkunjung ke Candi Badut, terlihat ada dua pengunjung yang sedang duduk di taman candi tersebut.

Hari menjelaskan, pengunjung di Candi Badut ini bisa sampai 400 sampai 500 pengunjung per bulan. Pengunjung ke Candi Badut itu untuk belajar sejarah.

“Kemudian ada yang rekreasi atau refreshing, kemudian ada yang ritual atau sembahyang tadi,” jelasnya.

Untuk biaya masuk ke Candi Badut itu sendiri gratis alias tanpa dipungut biaya.

Kebersihan di Candi Badut sendiri terjaga. Tidak ada sampah atau kotoran yang terlihat di sekitar area. Hari menjelaskan, kebersihan di sini memang dijaga betul. Ada 2 juru pelihara yang bertugas merawat candi.

“Di sini ada 2 juru pelihara yang ditugaskan merawat situs dan cagar budaya. Mereka juga kadang-kadang jadi pemandu lokal,” imbuhnya.

Sementara itu, Candi Badut ini sendiri dibangun pada tahun 760 masehi dan baru ditemukan pada tahun 1921 sebelum Indonesia merdeka. Yang menemukan adalah orang Belanda bernama Mauren Brecher.

Candi ini merupakan candi tertua di Jawa Timur yang memiliki corak Jawa Tengah.

Candi ini sendiri mengalami pemugaran atau pembetulan pada tahun 1993.

Penulis: Akroman Mahasiswa Magang Unitri

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?