Terjepit Mesin Giling Ketela, Tangan Pegawai Pabrik di Mojokerto Ini Harus Diamputasi

tangan perempuan
Ilustrasi. (123RF)

Mojokerto, blok-a.com – Tangan kanan Ida Sukmawati Lintang, karyawati pabrik ketela di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, terjepit mesin gilingan ketela.

Saat sibuk menggiling ketela, tiba-tiba saja tangan kanan karyawati asal Dusun Kedunggalih, Desa Sampang Agung itu masuk ke dalam mesin gilingan Minggu (23/7/2023).

Korban pun dievakuasi ke RSUD Prof dr Soekandar Mojosari pukul 18.30 WIB dengan tangan kanan masih di dalam mesin.

Sebab upaya pelepasan tangan kanan korban dari mesin oleh tim pemadam kebakaran (PMK) BPBD Kabupaten Mojokerto dibantu tim medis tak berhasil.

Kasi Humas Polres Mojokerto Iptu Hari Cahyo mengatakan, insiden tersebut terjadi pada Minggu (23/7/2023) pukul 18.00 WIB. Saat itu, Ida bekerja menggiling ketela di pabrik.

“Pada saat korban menggiling ubi-ubian sekitar pukul 18.00 WIB tangan kanan korban masuk ke dalam mesin karena kurang hati-hati,” terangnya kepada blok-a.com, Senin (24/7/2023).

“Korban dibawa ke rumah sakit dengan kondisi tangan di dalam mesin,” jelas Hari.

Kepala Bidang Keperawatan RSUD Prof dr Soekandar, Isbatuhul Khoirod mengatakan, korban tiba di IGD pada Minggu (23/7/2023) pukul 19.35 WIB.

Saat itu, tim medis langsung membongkar mesin gilingan yang masih menjepit tangan kanan korban.

Selanjutnya, ia menjalani operasi sampai sekitar pukul 21.55 WIB. Ida terpaksa kehilangan tangan kanannya dari telapak tangan sampai siku, tangan kanan Ida terpaksa diamputasi.

Saat ini, korban masih menjalani pemulihan pasca operasi dan psikis di RSUD Prof dr Soekandar.

“Setelah dievaluasi, pilihan terbaik menurut dokter, tulangnya dilakukan amputasi sampai siku. Sehingga siku ke bawah sudah tidak ada,” terangnya kepada blok-a.com, Senin (24/7/2023).

Saat ini, Ida masih dirawat di ruangan rawat bedah RSUD Prof dr Soekandar. Korban menjalani pemulihan pasca operasi sekaligus trauma healing atau pemulihan dari trauma. Menurut Isbatuhul, korban didampingi spesialis kejiwaan.

“Karena (Ida) kehilangan anggota badan, dilakukan pendampingan spesialis kejiwaan kami untuk pemulihan traumanya,” pungkasnya.(st1/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?