Parkir Liar di Sekitar Pasar Gadang Masih Bandel, Sebabkan Macet Panjang

jalan Pasar Gadang, Kota Malang
Kemacetan di ruas jalan Pasar Gadang, Kota Malang pada jam pulang kerja 16.00 hingga 18.00 WIB. (Foto : Widya Amalia/Blok-A)

 

Kota Malang, Blok-a.com – Parkir liar masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Pasalnya, kembali ditemui jajaran parkir liar di kawasan Pasar Gadang, Kota Malang.

Dari pantauan wartawan blok-a.com, nampak mobil-mobil yang terparkir di jembatan Pasar Gadang. Mobil-mobil itu nampak dijaga oleh beberapa juru parkir (jukir) tidak jauh dari sana. Para jukir itu tidak menggunakan rompi resmi dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang.

Dari pukul 16.00 WIB, nampak lalu lintas mulai memadat akibat penyempitan lebar jalan jembatan Pasar Gadang. Pemadatan kendaraan juga datang dari arah terminal bayangan pasar dan arah sebaliknya. Kemacetan juga sering terjadi pada pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB. Lalu lintas juga padat merayap pada jam sibuk.

Penggunaan jembatan Pasar Gadang sebagai lahan parkir juga semakin memperparah kepadatan lalu lintas. Terjadinya penyempitan ruas jalan akibat para pedagang yang berjualan hingga ke bibir jalan juga memperkeruh situasi. Kemacetan bisa terjadi dari jembatan Pasar Gadang hingga perempatan Jalan Satsui Tubun.

Menurut pengguna jalan, Adinda, pasar Gadang selalu jadi biang macet. Warga Kecamatan Kedungkandang ini selalu mengeluh ketika harus melewati pasar di jam sibuk. Untuk mobilitasnya, Adinda menggunakan mobil. Setiap kali dia meluncur dari arah jembatan memasuki kawasan pasar, Adinda selalu kesusahan bergerak karena parkiran motor yang bertumpuk.

“Senggol sana sini, sempit banget jadinya jembatan itu. Bunyi sempritan dimana-mana juga sih,” ujar dia.

Menurut Adinda, lebar jalan jembatan pasar Gadang lebih sempit. Pasalnya, selain parkiran mobil dan sepeda motor di kiri kanan jalan, juga terdapat barisan angkutan kota (angkot).

“Angkot juga gitu sesuka dia aja kan mau berhenti dimana,” paparnya.

Gadis berambut panjang ini menyebut, memang cukup memakan waktu untuk melewati ruas jalan pasar Gadang. Akibat parkir liar, Adinda harus menghabiskan waktu hingga 20 hingga 30 menit untuk melewati Pasar Gadang. Hal itu jelas mengganggunya.

Parkir liar kini tengah menjadi perhatian Pemkot Malang. Menurut Badan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, Handi Priyanto, menyebut retribusi parkir tidak tergali dengan optimal. Di Kecamatan Kedungkandang saja, kajian potensi retribusi parkir mencapai Rp 1,5 milyar.

“Kedungkandang ya contohnya, itu kajian potensi pesimisnya di Rp 1,5 milyar, existing Rp 500 juta,” ujar Handi.

Sementara itu, kajian potensi retribusi parkir, seharusnya Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang bisa mengumpulkan Rp 7,8 milyar. Sejauh ini, data Bapenda menyebut pendapatan kotor retribusi parkir di Kota Malang telah terkumpul Rp 40 milyar dalam 1 tahun. (mg2/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?