Kecelakaan Lalu Lintas Sumbang Angka Kematian Terbesar di Kabupaten Malang

Caption : Ilustrasi kecelakaan terjadi di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada Februari 2023 (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Caption : Ilustrasi kecelakaan terjadi di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada Februari 2023 (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, Blok-a.com – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas disebut sebagai penyumbang kematian terbesar di Kabupaten Malang. Polisi sebut kecelakaan terbesar terjadi di Kecamatan Singosari.

Dari data Satlantas Polres Malang, terdapat peningkatan laka lantas di Kabupaten Malang. Yang mana, dari Januari sampai dengan Agustus tahun 2022 terdapat 537 angka kecelakaan di Kabupaten Malang.

Angka kecelakaan dalam satu tahun dengan rincin sebanyak 177 korban jiwa, 8 korban luka berat serta 1.301 korban mengalami luka ringan.

Angka tersebut mengalami kenaikan di 2023, menurut data yang ada angka kecelakaan di bulan Januari sampai dengan 15 Agustus 2023 mencapai 592 kecelakaan.

Kecelakaan di Kecamatan Kepanjen yang menyebabkan truk ringsek (Putu Ayu Pratama S/blok-a)

Jika dijabarkan, sebanyak 109 korban jiwa, 6 korban luka berat, dan 807 korban mengalami luka ringan.

Jika di petakan, dari 592 kecelakaan, didominasi terjadi di Kecamatan Singosari dengan jumlah 75 laka. Dengan jumlah korban jiwa sebanyak 9, dan 98 korban mengalami luka ringan.

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, meningkatnya angka kecelakaan di Kabupaten Malang menjadi pekerjaan rumah (PR) tersendiri bagi sejumlah stakeholder terkait.

“Kalau berbicara tren dari data, (kecelakaan) memang relatif mirip dari tahun sebelumnya. Tetapi angka ini menurut saya tinggi,” ucap Kholis kepada awak media, saat ditemui usai melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral, Jumat (18/7/2023).

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis saat diwawancara awak media (blok-a/Putu Ayu Pratama S)
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis saat diwawancara awak media (blok-a/Putu Ayu Pratama S)

Bahkan, kata Kholis, jatuhnya korban jiwa atas kecelakaan menjadi penyumbang kematian terbesar di Kabupaten Malang.

“Selain dari fator kesehatan, stroke maupun jantung. Tadi kan disebutkan oleh Kepala Rumah Sakit, bahwa kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa paling banyak di Kabupaten Malang,” sebutnya.

Untuk itu, rapat koordinasi lintas sektor dengan menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), pihak Jasa Raharja dan relayan Public Safety Center (PSC) dinilai
penting untuk menekan angka kecelakan di Kabupaten Malang.

“Ini PR kita bersama, alhamdulillah Pak Kadinkes, Jasa Rajarja, Kepala RS kita semua memiliki pemahaman yang sama ini problem yg harus kita kelolah bersama sama,” tuturnya.

Sehingga dengan digelarnya rakor tersebut, Kholis berharap, ada pemetaan masalah-masalah, dapat memecahkan problemantika di jalan raya, sampai dengan menemukan solusi terkait dengan penanganan korban secara maksimal.

Sebab jika tidak segera diatasi, kata Kholis, angka kecelakaan tersebut akan berdampak secara sosial dan ekonomi.

Bahkan, tidak hanya bagi korban, melainkan juga berdampak kepada keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), serta berdampak juga pada pembiayaan daerah maupun negara.

“Ini fenomena yang ingin kita urai, mudah mudahan dengan forum pertemuan ini bisa menjadi sebuah langkah bagus untuk kita bisa mengelolah keselamatan lalu lintas di Kabupaten Malang. Karena kalau tidak, angka ini angka meningkat setiap tahunnya,” pungkasnya. (ptu/bob)