Kabupaten Malang, blok-a.com – Terungkap sudah kenapa pelaku rela lakukan pengeroyokan hingga menewaskan mahasiswa Unitri Kota Malang di belakang UMM Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
Ternyata alasan para pelaku lakukan pengeroyokan mahasiswa Unitri bernama Krisnael Murri adalah gegara tersinggung. Pelaku yang diduga lebih dari 3 orang itu tersinggung karena mendengar suara blayer motor Krisnael malam itu.
Hal itu terungkap setelah polisi memeriksa dua pelaku berinisial BS dan E.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro mengatakan, tragedi ini berawal dari tiga mahasiswi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menggelar pesta syukuran wisuda di sebuah kafe di Jakan Karya Wiguna, Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Sabtu (24/6/2023) malam.
Saat itu Krisnael Murri asal Wanno Mada Desa Tema Tana Kecamatan Wewena Timur Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi NTT sempat pamit pulang lebih awal saat pesta alkohol syukuran wisuda ini.
Lalu saat mengambil motor dan akan meninggalkan lokasi, korban memacu suara motor dengan keras. Hal ini memicu rasa sakit hati para pelaku.
Akibatnya, Krisnael diteriaki dan dikejar hingga berujung pengeroyokan.
Korban waktu itu tidak sendiri, melainkan bersama satu rekannya. Saksi ini disebut selamat karena dalam kondisi dibonceng korban.
“Menurut keterangan dari tersangka, si korban ini saat menaiki motornya hingga menyalakan motornya, korban memblayer-blayer kendaraannya, yang membuat para pelaku merasa tersinggung yang akhirnya meneriaki korban dan terjadi pengejaran, korban dilempar paving dan dipukuli,” jelas Wahyu, Selasa (4/7/2023).
Wahyu menyebut, pesta syukuran yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB itu awalnya berjalan lancar. Namun, dalam pesta itu banyak undangan yang mengonsumsi minuman keras. Sampai kemudian di antara pukul 22.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB, insiden pengeroyokan itu terjadi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
” Dalam pesta syukuran , mereka memanggil (mengundang) kurang lebih 160 teman mahasiswa. Mereka yang dipanggil ini dari berbagai wilayah bukan hanya dari Malang. Tapi ada beberapa datang dari Surabaya,” urai Wahyu.
Dikatakan Wahyu , pada saat kejadian hampir semuanya mengonsumsi miras, ini banyak miras dari NTT. Kemudian, sekitar sebelum jam 22.00 malam atau jam 23.00 malam.
“Korban bersama saksi ingin pulang mendahului. Mau pulang ke kos korban,” sebutnya.
Wahyu menambahkan, kepolisian baru mendapatkan informasi adanya orang meninggal di belakang kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Minggu (26/6/2023), pukul 01.00 WIB. Petugas kemudian merespons dan mendatangi lokasi kejadian.
“Kalau peristiwa pengeroyokan sekitar pukul 11 malam, Polsek Karangploso baru mendapatkan laporan adanya orang meninggal pukul 1 malam,”pungkasnya .
Hingga kini pihak Satreskrim Polres Malang masih memburu 2 tersangka lainya . Dua pelaku yang sudah ditangkap berinisial BS ditangkap hari Jumat (30/6/2023) diperbatasan Mojokerto Gresik , sedangkan E ditangkap di perbatasan Indonesia Timor Leste, hari Senin (3/7/2023) sore. (mg1/bob)