blok-a.com – Revitalisasi Pasar besar Kota Malang akhirnya mendapatkan kepastian. Pemerintah pusat akan kucurkan APBN untuk dana revitalisasi. Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Sutiaji pada Rabu (23/8/2023). Pihaknya telah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun pasar besar.
“Saya sudah mengutus dan bicara langsung dengan Pak Menteri PU pada Senin yang lalu. Beliau langsung dapat perintah dari presiden,” ujar Sutiaji, Rabu (23/8).
Terkait rencana revitalisasi Pasar Besar, lanjut dia, memang pihaknya sempat berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo. Saat itu, dia membeberkan rencana tersebut ketika presiden melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang.
Rencana soal Pasar Besar akhirnya bisa segera direvitalisasi pada 2023 di bawah persetujuan presiden.
“Setelah saya bertemu dengan presiden, beliau menyampaikan pada 2023 ini kerjaannya dan langsung selesai pada 2024. Itu informasi A1 juga dari pak menteri PUPR sendiri,” papar Sutiaji.
Meski belum mengetahui jumlah secara pasti soal jumlah anggaran yang diterima, pihaknya optimis rencana tersebut bakal terlaksana.
Sejauh ini, hanya biaya relokasi yang sudah diketahui alokasinya. Jumlahnya mencapai 4 miliar rupiah, itu pun dari sumber dana PAK APBD. Hanya pembangunan pasar saja yang menggunakan APBN.
Terkait pembangunannya sendiri, Sutiaji melarang adanya tambahan jumlah pedagang. Tidak boleh ada penambahan jumlah pedagang usai dibangun kembali. Hal itu memang sempat ditanyakan oleh presiden soal jumlah pedagang yang ada di pasar besar.
Sutiaji juga akan menonaktifkan aktivitas komersial di pasar tersebut. Sebelumnya, memang lantai tiga pasar besar ditempati oleh mal Matahari. Hak itu telah terjadi selama 12 tahun. Kini, dia menegaskan seluruh lantai pasar difokuskan untuk pedagang saja. Dia meminta agar para pihak baik pedagang di pasar itu sendiri bisa mendukung jalannya revitalisasi.
“Ya mestinya semua harus mendukung. Saya tidak bicara masalah biaya, yang penting kami ingin sesuai dengan rencana kami, lantai bawah itu jumlahnya tetap. Jumlah pedagang tidak ada perubahan. Harus dikunci. Lantai satu, lantai dua ya tetap. Tidak ada komersil. Itu adalah pasar rakyat,” ujarnya. (mg2/bob)