Mal Pelayanan Publik Merdeka Kota Malang, Solusi Praktis Urus Administrasi

Suasana antrean pengurusan di MPP Merdeka Kota Malang (Dimas/blok-a)
Suasana antrean pengurusan di MPP Merdeka Kota Malang (Dimas/blok-a)

Blok-a.comMal Pelayanan Publik (MPP) Merdeka Kota Malang merupakan terobosan di era pemerintahan Wali Kota Sutiaji dalam hal administratif.

MPP Merdeka Kota Malang diresmikan dikala Sutiaji menjabat sebagai Wali Kota Malang.

MPP Merdeka Kota Malang solusi praktis bagi warga Kota Malang untuk mengurus administrasi, mulai dari Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Identitas Anak (KIA), kartu bank, pajak, hingga izin usaha.

MPP Merdeka berlokasi di lantai 3 Mal Alun-Alun Malang, Jalan Merdeka Timur, Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

MPP Merdeka buka setiap hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB.

MPP Merdeka menawarkan berbagai layanan dari berbagai instansi, antara lain Samsat, Dispendukcapil, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Dispussipda, Perumda Air Minum Tugu Tirta, BPR, Imigrasi.

Total ada 197 layanan yang tersedia di MPP Merdeka. Warga Kota Malang dapat mengakses layanan MPP Merdeka secara online melalui website resmi MPP Merdeka.

MPP Merdeka merupakan salah satu upaya pemerintah di bawah naungan Wali Kota Sutiaji, untuk memudahkan warga dalam mengurus administrasi.

Dengan adanya MPP Merdeka, warga Kota Malang tidak perlu repot lagi untuk datang ke kantor instansi masing-masing.

Wali Kota Malang, Sutiaji menjelaskan, adanya MPP Merdeka Kota Malang ini bentuk upaya Pemkot Malang untuk memudahkan warga Kota Malang.

Wali Kota Malang Sutiaji saat ke MPP (dok. Kecamatan Klojen)

“Hakekatnya membantu orang membantu diri sendiri. Menolong orang, berarti menolong sendiri. Dengan memberikan layanan terbaik akan berefek kebaikan pula. Mudahkan urusan orang,” tuturnya.

Olivia Tidak Lagi Takut Ngurus KTP Karena Proses Rumit

Mengurus administrasi termasuk momok menakutkan. Salah satunya bagi mahasiswi Universitas Brawijaya, Olivia Lovena.

Dia selalu memilih untuk menunda mengurus persoalan administrasi karena takut birokrasi yang rumit.

Sebab, dia menceritakan saat mengurus KTP sebelumnya harus ke Kantor Dispendukcapil yang berada di ujung timur Kota Malang lalu ke Kelurahan. Bolak-balik dan menunggu lama.

Suasana Mal Pelayanan Publik Merdeka Malang (Dimas/blok-a)
Suasana Mal Pelayanan Publik Merdeka Malang (Dimas/blok-a)

Namun pengalaman itu berbeda saat adanya MPP Merdeka Kota Malang.

Suatu ketika Olivia harus mengurus KTP untuk keperluan administrasi, salah satunya untuk mendaftar kuliah.

Olivia panik karena takut KTP miliknya tidak akan selesai tepat waktu.

“Jadi waktu itu aku emang telat bikin KTP. Dan aku akhirnya dapat rekomendasi teman untuk ke MPP aja,” ujarnya.

Tanpa banyak pikir, Olivia langsung pergi ke MPP. Dia kemudian bertanya kepada satpam dimana letak MPP itu.

Dia mengaku tidak pernah ke MPP sebelumnya. Tidak adanya petunjuk arah membuat Olivia kesulitan kesulitan MPP.

Suasana mengurus administrasi di MPP Merdeka Kota Malang (Dimas/blok-a)
Suasana mengurus administrasi di MPP Merdeka Kota Malang (Dimas/blok-a)

Dari pengalamannya itu, dia berharap pemkot bisa lebih banyak memberikan petunjuk arah yang mudah dipahami.

Usai berhasil menemukan letak ruang pelayanan Dispendukcapil, Olivia langsung dipersilakan duduk.

Petugas yang ramah menepis bayangan di kepalanya. Memang, dia sempat harap-harap cemas karena takut tidak diperlakukan menyenangkan oleh petugas.

“Jadi ya ramah petugasnya enak diajak ngobrol, jadi gak judes gitu aku sempet takut mikir gitu, ternyata enggak,” paparnya.

Olivia kemudian segera mengisi formulir yang sudah disediakan. Setelah itu, dia bisa langsung melakukan sesi foto KTP.

Untuk memudahkan petugas memberikan KTP, Olivia lantas diminta meninggalkan nomor telepon.

Belum genap satu minggu KTP miliknya sudah bisa di bawa pulang.

Ketika mengambil KTP, Olivia menyadari bahwa suasana MPP sangat nyaman.

Nuansanya jauh dari kejenuhan yang kerap dirasakan ketika mengurus administrasi.

Dia tidak melihat banyak orang antre di kursi tunggu yang sering dia saksikan.

Bahkan, Olivia nyaris tidak duduk lama menunggu giliran.
“Di mal itu nggak rame ya dan nggak antre jadi langsung sat set gitu,” ujarnya puas. (mg2/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?