Kisah Mahasiswa UB Jadi Influencer Sukses, Berawal dari Main Game 5 Jam Sehari

Kisah Mahasiswa UB Jadi Influencer Sukses, Berawal dari Main Game 5 Jam Sehari
Kisah Mahasiswa UB Jadi Influencer Sukses, Berawal dari Main Game 5 Jam Sehari

Kota Malang, Blok-a.comini kisah seorang influencer sedang menjalani pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) itu.

Ya, dialah Zullfikri Ensa Putra. Siapa sangka, influencer UB atau Universitas Brawijaya soal self-development ini ternyata pernah terjerembab dalam gaya hidup kurang baik. Seperti, bermain game selama 5 jam sehari hingga menunda pekerjaan.

“Aku spend 5 jaman lah setiap hari, cuma buat main game. Dan aku ngerasa ada stagnancy gitu loh, aku ngerasa gak berkembang dengan adanya main game gitu. Ada beberapa konten juga yang mentrigger aku buat, kayaknya aku harus move on nih, aku harus bisa lebih improve diriku,” terang lelaki berkacamata ini, melalui panggilan WhatsApp, Rabu (27/9/2023)

Akhirnya, Zull, sapaannya, mulai bangkit untuk produktif. Salah satunya adalah dengan memproduksi konten-konten motivasi lain. Konten unik lainnya, mencangkup tentang isi bacaan buku. Konten itu menambah wawasan juga menjadi perangkat dalam pengembangan karakter diri.

Zull membagikan ada 3 rekomendasi buku yang diadaptasi dalam kehidupan dan konten dia, yaitu The Psychology of Money karya Morgan Housel, Homo Deus karya Yuval Noah Harari, dan Dunia Sophie karya Jostein Gaarder.

“Psychology of money, sangat berkontribusi di dalam hidup aku. Jadi aku belajar banyak tentang gimana cara kita manage uang. Gimana cara kita nge-trade uang, karena uang itu sama kayak pasangan gitu ya, kalau misalnya kita nge-tradenya jelek, pasangan bakal menjawab ya sama dengan uang,” ungkapnya.

Ketika ditanya soal berapa lama menggeluti bidang konten kreator, Zull menjawab selama 2 tahun. Hal itu dia jalani bersamaan sebagai seorang mahasiswa. Keadaan tersebut tidak menjadi gangguan untuk dia berperan menjadi konten kreator. Pasalnya, dia telah berhasil menerapkan gaya hidup skala prioritas.

“Skala prioritas dulu, coba fokuskan sama goals-goals yang pengen kamu lakuin. Misal Kita pengen fokus yang namanya kuliah sama organisasi. Kita komitmen Kalau misalkan ada kegiatan di luar kedua itu, kita singkirkan sampai kedua itu udah terselesaikan. Dan yang kedua adalah fokus,” tandasnya. (mg2/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?