Fakta-fakta Aksi Kawin Tangkap yang Viral di Sumba Barat Daya

Tangkapan layar video detik-detik aksi kawin tangkap di Sumba Barat Daya

Blok-a.com – Belakangan ini publik dihebohkan dengan peristiwa kawin tangkap alias kawin paksa yang terjadi di Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Aksi kawin paksa itu terekam kamera warga dan viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun X @Heraloebss. Menurut keterangan unggahan, aksi tersebut dinarasikan sebagai tradisi kawin tangkap.

Dirangkum Blok-a.com, Sabtu (9/9/2023), berikut deretan fakta terkait aksi kawin tangkap yang terjadi di Sumba Barat Daya.

1. Kronologi

Kapolres Sumba Barat Daya AKBP Sigit Harimbawan mengungkapkan bahwa peristiwa ini bermula saat korban yang berinisial DM (20) pergi bersama pamannya. Ditengah perjalanan, paman korban berhenti untuk membeli rokok disebuah warung.

Saat korban tengah sendirian menunggu pamannya, tiba-tiba datang sekitar 20 orang yang kemudian menangkap dan menculik DM. Puluhan orang itu lantas membawa korban naik ke atas mobil pikap dan membawanya kabur.

“Tak beberapa lama sejumlah pelaku dan rombongan sebanyak 20 orang langsung melakukan penculikan terhadap korban dan membawa korban ke rumah milik pelaku,” kata Sigit dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).

2. Polisi Tangkap 4 Pelaku

Atas peristiwa ini, Polres Sumbawa Barat Daya menahan empat pelaku, yakni YT (20) yang hendak dikawinkan, LP (50) yang merupakan ayah YT, juru bicara (45), dan sopir kendaraan pikap, HT (25).

Penangkapan pelaku kawin tangkap itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Sumba Barat Daya, AKP Rio Panggabean. Rio mengatakan, pelaku ditangkap di Kampung Erunaga Desa Wee Kura, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Selain menangkap para terduga pelaku, personel gabungan Polres Sumba Barat Daya dan Polsek Wewewa Barat juga mengamankan mobil pikap yang dipakai untuk mengangkut korban. 

“Saat ini para terduga pelaku sudah dibawa ke Polres Sumba Barat Daya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Korban maupun para pelaku sedang diperiksa di unit PPA Satreskrim Polres Sumba Barat Daya,” ujar AKP Rio.

3. Pelaku Ngaku Pacar Korban

Berdasarkan keterangan tersangka, Kapolres Sumba Barat Daya mengatakan, pelaku dan korban saling mengenal dan tengah menjalin hubungan asmara. Tujuan pelaku melakukan aksi kawin tangkap untuk mengajak korban menikah dan tidak ada motif lain.

Namun berdasarkan keterangan korban, ia dan pelaku tidak memiliki hubungan pacaran. Mereka pun disebutnya baru satu kali bertemu.

4. Mendapat Kecaman Aktivis

Kelompok aktivis Solidaritas Perempuan dan Anak (SOPAN) Sumba mengecam tindakan kawin tangkap yang terjadi di Sumba Barat Daya. Direktur SOPAN Sumba Yustina Dama Dia menganggap bahwa tindakan tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan.

“Solidaritas Perempuan dan Anak (SOPAN) Sumba mengutuk keras praktik Kawin Tangkap karena merupakan kejahatan kemanusiaan. Kekerasan berbalut budaya bukanlah hal yang patut dilanggengkan,” kata Yustina, dalam keterangan tertulisnya.

Yustina pun meminta pimpinan adat pimpinan agama setempat untuk melindungi perempuan dari praktik kawin tangkap. Selain itu, pihaknya juga menuntut pihak terkait untuk memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku.

(hen)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?