Melihat Meningkatnya Pendapatan UMKM Roasting Kopi di Banyuwangi

Melihat Meningkatnya Pendapatan UMKM Roasting Kopi di Banyuwangi
Melihat Meningkatnya Pendapatan UMKM Roasting Kopi di Banyuwangi (blok-a/kur)

Banyuwangi blok-a.com – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor penting penguatan ekonomi masyarakat Banyuwangi.

Banyak ragam UMKM yang dilakukan masyarakat Banyuwangi guna mencukupi kebutuhan hidupnya, salah satunya adalah pelaku usaha roasting kopi.

Roasting kopi adalah mengubah sifat kimia dan fisik biji kopi hijau menjadi produk kopi sangrai. Proses penyangraian inilah yang menghasilkan cita rasa khas kopi dengan menyebabkan biji kopi hijau berubah rasa.

Seperti yang dilakukan Samidi (58) bapak dua anak warga Dusun Terongan, RT 02 RW 05, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi yang menekuni usahanya sebagai tukang roasting kopi Robusta sejak tahun 2018.

“Di Kecamatan Kalibaru keseluruhan pelaku usaha Rosting kopi Robusta ada 20 warga, tapi pelaku UMKM yang masih aktif tinggal 12 warga,” kata Pak Samidi.

“Tarif jasa sebagai tukang sangrai kopi Robusta milik warga dibandrol Rp 12.500/Kg. Tetapi jika warga minta di sangrai lalu di proses menjadi kopi bubuk dibandrol Rp 15 ribu/Kg nya,” jelasnya.

Samidi menekuni usahanya sudah berjalan 5 tahun sejak melakukan Rosting dengan cara manual. Bahkan usahanya tersebut saat ini sudah mampu memproduksi kopi bubuk yang berijin dan bersertifikat Halal.

“kopi bubuk buatan saya ber-merek “Oceano Coffe” Robusta Kalbaru, jenis Natural dan Full Wash,” terangnya.

“Jenis Natural kemasan 250 gram ada 6 tipe. Robusta harganya Rp 25 ribu/kemasan, Arabika dan House Blend Rp 45 ribu, Kopi Lanang Rp 35 ribu, Wine Robusta dan Luwak Robusta Rp 75 ribu/kemasan, untuk Full Wash Robusta saya jual Rp 45 ribu,” jlentrehnya.

Samidi mendapat bantuan mesin roasting ada dua unit, satu unit dari Pemerintah Pusat melalui Taman Nasional Merubetiri karena masuk dalam kelompok Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP).

“Satu unitnya lagi justru saya mendapat bantuan dari salah satu anggota DPRRI dari partai PDI Perjuangan. Bukan dari bantuan Pemkab. Karena bantuan itulah usaha saya bisa berkembang,” ungkapnya.

Selain itu, juga bantuan mesin Grinder dan Coffe Maker untuk penguatan daya saing dan kinerja masyarakat produktif binaan dari Universitas Brawijaya malang, melalui Program Kepada Masyarakat Doktor Mengabdi tahun 2021.

“Dari bantuan itulah saya bisa meracik segala macam farian kopi yang siap minum ditempat. Seperti yang sampean lihat, tiap hari rumah saya selalu ramai dikunjungi para pelanggan yang biasa ngopi dengan harga standar,” ujarnya.

Sejak mendapat bantuan Grinder dan Coffe Maker, omzet pendapatanya bertambah. dari awalnya rata – rata Rp 100 ribu/hari, perhari bisa meningkat hingga Rp 150 ribu/hari.

“Ucapan terimakasih saya samapikan pada Pemerintah Pusat dan Anggota Dewan DPRRI dari partai PDIP yang telah membantu saya dan keluarga saya,” ucapnya.

“Selain itu, ucapan terimakasih juga saya sampaikan pada Universitas Brawijaya Malang. Karena dengan bantuan tersebut saya bisa memberikan edukasi pada kaum milenial bagaimana cara mengolah kopi Robusta atau Arabika yang ada di Kalibaru dengan baik dan benar,” imbuhnya.

Samidi mewakili teman – temanya berharap pada Pemkab Banyuwangi agar perduli pada pelaku UMKM Rosting Coffe yang ada di Kecamatan Kalibaru dengan membantu memasarkan hasil produksinya.

“Harapan kami mudah – mudahan Pemkab melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop-UMP) bisa membantu dan memasarkan produksi bubuk kami, karena selama ini kami merasa tidak pernah diperhatikan dan mendapat bantuan,” tandasnya. (kur/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?