Trenggalek, blok-a.com- Di Kawasan Pantai Selatan Trenggalek terbentang pantai yang memesona. Salah satunya pantai Mutiara. Pantai ini memiliki view indah, dan pantai yang landai dan memukau.
Pantai Mutiara, di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, ini ternyata posisinya berdekatan dengan desa wisata terbaik, 50 deretan desa anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) 2022, Desa Pandean, Kecamatan Dongko.
Jika dikelola dengan baik, infrastruktur penunjang ditambah, amenities dan event digelar, serta promosi besar-besaran, maka wisatawan yang datang ke Trenggalek diperkirakan akan meroket.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menargetkan hingga 2023 sebanyak 100 desa wisata terbentuk.
“Saat ini terdapat 70 desa wisata yang sudah dibina dan dikembangkan melalui program pendampingan pemerintah daerah,” ujarnya.
Dia meyakini sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial dikembangkan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi daerah, sumber pendapatan asli daerah, dan menciptakan lapangan kerja.
Di sela acara peresmian Huntap, Kepala Desa Tasikmadu, Wignyo Handoyo, mengakui pengelolaan Desa Wisata Pantai Mutiara masih dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Terima kasih atas kunjungan Gubernur Khofifah di Pantai Mutiara. Semoga bisa mendongkrak promosi wisata Pantai Mutiara kepada masyarakat luas,” tukasnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyempatkan diri melihat Pantai Mutiara.
Di sela tugas formalnya, Khofifah, mendorong agar promosi wisata Trenggalek dikembangkan.
Sektor wisata naik, maka sektor lain semisal hunian, hotel atau homestay, transportasi, kuliner, oleh-oleh, dan masih banyak lagi hilirnya memicu naiknya kesejahteraan masyarakat.
Pantai selatan di pulau Jawa terbentang dari Banten hingga Banyuwangi sepanjang lebih dari 1.500 kilometer eksotis, terkenal ombak tinggi dan tidak ada duanya.
Menurut Khofifah, salah satu yang dibutuhkan Pantai Mutiara dan objek wisata Trenggalek lain, adalah promosi wisata melalui media sosial.
“Isi kontennya dengan review keindahan alamnya, kuliner, mitosnya, keramahan masyarakatnya, sampai testimoni pengunjung. Bikin wisatawan penasaran untuk datang,” tuturnya.
“Mari kita promosikan keindahan pantai-pantai selatan Jatim agar semakin dikenal. Tidak hanya di ranah domestik, melainkan juga kancah internasional,” tambahnya.(kim/lio)
Discussion about this post