Melihat Upaya Pemkab Mojokerto Menekan Stunting Melalui Sehati

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di posyandu Desa Tawar, Gondang, Mojokerto.(blok-a.com/Syahrul)
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di posyandu Desa Tawar, Gondang, Mojokerto.(blok-a.com/Syahrul)

Mojokerto, blok-a.com – Untuk menekan kasus stunting serta angka kematian ibu dan bayi (AKI-AKB) di wilayahnya, Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengadakan program Sehati.

Sehati merupakan akronim dari Selasa Sehat Turunkan Stunting yang digagas oleh Dinkes Kabupaten Mojokerto.

Program ini dilaksanakan rutin setiap hari Selasa secara bergantian dan berpindah dari satu desa ke desa lainnya.

Kali ini, program tersebut menyasar Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto pada Selasa (15/8/2023) pagi.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati turun langsung dalam pelayanan kesehatan ibu dan balita serta pengukuran panjang badan dan berat badan para balita di Posyandu Desa Tawar.

Dalam program tersebut tidak hanya pelayanan untuk ibu dan balita saja, juga ada pemeriksaan kesehatan bagi lansia dan remaja.

Bupati Ikfina menegaskan, bahwa balita di Kabupaten Mojokerto tidak boleh ada yang stunting, maka salah satu upaya agar balita terhindar dari stunting yaitu, kenaikan berat badan balita harus sesuai dengan grafik yang ada di buku kesehatan ibu dan anak (KIA), serta memberikan kecukupan gizi dan makanan untuk balita juga untuk ibu menyusui.

“Stunting ini adalah menjadi salah satu masalah serius di negara kita, jika balita stunting maka kecerdasannya 20 persen dibawah rata-rata,” jelasnya.

Terkait dalam memberikan pemenuhan gizi kepada Balita, Bupati Ikfina mengatakan, para orang tua dapat memberikan makanan yang kaya akan protein seperti ayam, telur, dan daging.

“Anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia dibawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Masa pertumbuhan otak anak itu dimulai dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi,” terangnya.

Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto itu juga berpesan, agar para remaja di Desa Tawar tidak melakukan pernikahan usia dini, karena hal tersebut, beresiko melahirkan bayi stunting.

“Setidaknya sudah berusia 21 tahun, karena diusia 21 sudah matang secara fisik dan batin. Jika dibawah 21 tahun, rahim belum siap betul dan untuk ibu yang umurnya diatas 35 tahun tolong jangan sampai hamil, karena golongan ini juga beresiko melahirkan bayi stunting juga,” bebernya.

Di akhir sambutannya Bupati Ikfina berpesan, para ibu balita juga memperhatikan tumbuh kembang anak. Ia berharap para balita menjadi generasi penerus yang pintar dan berkarakter.

“Anak tidak hanya butuh gizi tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ikfina juga menyerahkan Antropometri kepada Kepala Desa Tawar Karmito.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto Sugeng Nuryadi, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ninik, Camat Gondang, Kapus Gondang, dan Ketua TP PKK Desa Tawar.(sya/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?