Kota Malang Butuh Pohon Asem Jawa untuk Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca 

Kawasan jalan Soekarno Hatta Kota Malang.(blok-a.com/Satria)
Kawasan jalan Soekarno Hatta Kota Malang.(blok-a.com/Satria)

Kota Malang, blok-a.com – Pertumbuhan volume kendaraan bermotor turut berdampak pada peningkatan emisi karbon dan gas rumah kaca (GRK) yang memengaruhi perubahan iklim. Hal ini pun menjadi perhatian serius bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang.

Sebagai salah satu upaya mengatasi hal tersebut, DLH Kota Malang berencana memperbanyak penanaman pohon asem jawa.

Kabid Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kota Malang, Laode KB Al Fitra, menjelaskan, menurut penelitian, pohon asem jawa memiliki kemampuan mengurangi dampak emisi gas rumah kaca.

“Itu berdasarkan penelitian, jadi pohon asem ini bisa mereduksi efek rumah kaca, mereduksi emisi,” ujar Laode, Sabtu (14/12/2024).

Berdasarkan perencanaan DLH, dibutuhkan sekitar 9.362 bibit pohon asem jawa untuk ditanam di berbagai wilayah Kota Malang. Jumlah tersebut diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan.

“Kira-kira kalau Kota Malang menerapkan penanaman pohon asem jawa tersebut, butuh sekitar 9.362 bibit pohon,” beber Laode.

Meski dinilai efektif, Laode menuturkan bahwa penanaman pohon asem jawa juga memiliki tantangan tersendiri. Pohon tersebut membutuhkan perawatan ekstra agar dapat tumbuh dengan optimal dan tidak mudah mati.

“Tetapi tantangannya, kalau pohon asem itu perawatannya butuh yang optimal, karena kalau tidak bisa cepat mati,” ungkapnya.

Ditanya mengenai waktu realisasi program tersebut, Laode menyebutkan penanaman pohon asem jawa direncanakan berjalan mulai tahun 2025. Namun, pihaknya masih akan mempertimbangkan prioritas lain di lapangan.

“Seharusnya mulai tahun 2025 sudah ditanami pohon asem jawa. Lebih cepat lebih baik sebenarnya,” tandasnya.

DLH berharap rencana ini dapat berjalan sesuai target dan memberikan dampak positif terhadap kualitas udara di Kota Malang. (yog/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?