Kota Malang, blok-a.com – Seluruh fraksi DPRD Kota Malang dukung sepenuhnya Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) penyelenggaraan perpustakaan secara digital.
DPRD Kota Malang bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Malang gelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi terhadap Ranperda Kota Malang tentang penyelenggaraan perpustakaan pada Selasa (13/12/2022).
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menyebut bahwa Kota Malang kedepannya akan menerapkan basis Smart City. Dengan demikian digitalisasi akan terus ditonjolkan guna menarik minat baca generasi muda Kota Malang.
“Generasi muda saat ini sudah sangat tidak tertarik dengan membaca konvensional. Kita berharap semua sudah berupa digitalisasi sehingga dimanapun kemanapun mereka bisa mengakses,” ungkap Made pada Selasa (13/12/2022).

Terkait anggaran, Made menuturkan DPRD akan menyiapkan anggaran untuk perpustakaan digital. Namun, ia menegaskan pihaknya akan terus mengawal sehingga anggaran tersebut dapat digunakan dengan tepat sasaran.
“Anggaran ini juga bagian di dalam perda. Ketika disetujui digitalisasi, sehingga ada penganggaran disitu. Dan itu yang bisa di implementasikan untuk perwujudan digitalisasi,” tuturnya.
Lebih lanjut, tutur Made, Dinas Perpustakaan Kota Malang juga harus turut andil untuk mendorong minat baca. Sehingga, dalam pengembangannya perpustakaan bisa sampai tingkat RT/RW di kelurahan.
“Untuk Dinas Perpustakaan dalam hal ini harus aktif turun, jangan hanya menunggu, jangan hanya seperti toko yang menunggu pengunjung datang. Tetapi wajib turun sampai pada lingkungan masyarakat RT/RW,” tegasnya.
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada DPRD Kota Malang, yang telah merespon penyelenggaraan perpustakaan dengan cepat. Sehingga nantinya hal tersebut dapat segara diimplemntasikan.
“Terimaksih respon cepat pansus sudah bekerja termasuk Ranperda yang tadi pendapat fraksi. Itu saya ucapkan terimakasih dan tentu itu segera akan kami implementasi. Kami harapkan dua perda itu bisa selesai di tahun 2023,” tutur Sutiaji pada Selasa (13/12/2022).

Lebih lanjut, Sutiaji juga menuturkan kedepannya digitalisasi dan infrastruktur akan ditambah. Diantaranya yakni seperti fasilitas wifi dan kuota digital sehingga mempermudahkan masyarakat untuk mengakses dimanapun.
“Saat ini sudah dunia digital. Kami akan lanjutkan saja. Jadi monitor dari kita sekarang perpustakaan itu kita kuatkan. Terus buku-buku yang sudah ada itu nanti kita tambah,” pungkas Sutiaji.
(ptu/bob/adv)
Discussion about this post