Warga Sukun Malang Tewas Tenggelam di Sungai Brantas Saat Berburu Biawak

Proses evakuasi jenazah warga sukun yang terseret arus Sungai Brantas, Malang. (dok. Polsek Pakisaji)
Proses evakuasi jenazah warga sukun yang terseret arus Sungai Brantas, Malang, Senin (17/4/2023). (dok. Polsek Pakisaji)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Sungai Brantas, Kabupaten Malang kembali menelan korban. Kali ini, seorang pria terseret arus hingga tenggelam kala menyeberangi sungai tersebut untuk berburu Biawak.

Korban diketahui bernama Dimas Adi Saputro (22), warga Kelurahan Kemantren, Kecamatan Sukun Kota Malang.

Ia terseret arus saat menyeberang Sungai Brantas, di Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang bersama dua temannya pada Minggu (16/04/2023) sekitar pukul 12.00 WIB.

Rekan korban, Agus Purnomo menjelaskan, saat kejadian dirinya tengah menunggu dua rekannya yang tengah menyisiri aliran sungai.

Agus mengatakan, dirinya baru mengetahui saat salah satu warga memberitahu bahwa rekannya hilang terbawa arus sungai.

“Tadi mau nggladak (mencari biawak dengan anjing), tapi dua yang nyisir sini pinggir sungai, saya di atas.Tenggelamnya di gang 6.
Dia mau nyeberang sungai,” ungkap Agus saat ditemui awakmedia, Minggu (16/04/2023).

Sementara itu, teman korban lainnya yang mendampingi korban yakni Santoso mengaku, sempat meminta korban untuk naik terlebih dahulu untuk makan siang.

Namun, ajakan Santoso ditolak oleh korban. Sehingga korban melanjutkan penyisiran dan kemudian menyebrangi aliran sungai.

“Kan aku ajak makan anaknya, anaknya gak mau langsung nyebrang. Pakai sepatu boot,” terang Santoso saat ditemui awakmedia di lokasi kejadian.

Tak berlangsung lama, korban yang hendak menyebrang aliran sungai itu terbawa arus hingga tenggelam. Melihat kejadian itu, Santoso sontak berusaha menolong korban.

Namun upaya tersebut tak membuahkan hasil. Sangking derasnya arus, korban terseret hingga tidak bisa diselamatkan.

Bahkan, Santoso mengungkap, korban sempat terlihat menangis sebelum tenggelam.

“(saya berusaha) menolong nggak sanggup, lepas, ada pusarannya. Sebelum tenggelam, dia lihat saya, nangis. Tahu-tahu anak ini di sana, saya cari itu,” tutur Santoso dengan mata berkaca-kaca.

Pencarian korban dilanjutkan bersama bantuan warga sekitar. Salah satu saksi mata melihat dari jauh bahwa tubuh temannya tengah terombang-ambing di sungai.

Melihat kondisi yang sudah tidak memungkinkan, warga melarang Santoso untuk ikut masuk ke dalam sungai.

“Ibu-ibu lihat temen saya masih gelimpangan di situ. Saya mau nolongin, tapi dipegangin sama orang kampung. Tapi saya tetep berontak aja,” ucapnya.

Kapolsek Pakisaji, AKP Sutimo mengatakan, korban sudah ditemukan oleh warga setempat di Jembatan Kedung Pedaringan Kepanjen pada Senin (17/4/2023) pagi dalam keadaan meninggal dunia.

“Jam 06.00 WIB tadi ditemukan oleh masyarakat di Jembatan Kedung Kepanjen,” pungkasnya.

Tim SAR telah mengevakuasi jenazah korban 14km dari lokasi awal kejadian. Jenazah korban segera dibawa ke RS Saiful Anwar, Kabupaten Malang.(ptu/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?