Satu PPS Meninggal Akibat Kecelakaan, KPU Kabupaten Malang Segera Lakukan PAW

Situasi kantor KPU Kabupaten Malang, terlihat bendera partai politik terpasang menjelang tahun politik (Blok-a.com / Putu Ayu Pratama S)
Situasi kantor KPU Kabupaten Malang, terlihat bendera partai politik terpasang menjelang tahun politik.(Blok-a.com/Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang , blok-a.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang akan melakukan Penggantian Antar waktu (PAW) Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk mengisi kekosongan.

Kekosongan PPS itu terjadi pasca meninggalnya Ahmad Fauzi ketua PPS Desa Poncokusumo akibat kecelakaan di Jalan Raya Wonorejo, Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, Minggu (16/7/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kabupaten Malang Marhaendra Pramudya Mahardika mengatakan, korban kecelakaan tersebut memang ketua PPS Desa Poncokusumo, dengan begitu posisi PPS di Desa setempat mengalami kekosongan.

“Untuk mengisi kekosongan PPS itu, KPU Kabupaten Malang akan melakukan PAW, segera kami proses,” ucap pria yang akrab disapa Dika, saat dikonfirmasi, Senin (17/7/2023).

Menurut Dika, kekosongan PPS di wilayah Kabupaten Malang, diperkirakan berjumlah sekitar 10 PPS. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 5 orang PPS yang meninggal dunia, dan sisanya mengundurkan diri.

“Ada sekitar 10 PPS yang kosong, jadi kami tengah memproses dengan cepat pergantian antar waktu (PAW) anggota PPS yang kosong itu, yang meninggal dunia itu ada 5, itu sudah yang mengalami kecelakaan,” jelasnya.

Dika menjelaskan, untuk PPS yang mengundurkan diri jelang Pemilu 2024 mendatang itu berjumlah sekitar lima orang.

“Untuk angka pastinya saya belum tahu. Total yang kosong gak sampai 10 seingat saya, sekitar 10 an, itu yang mengundurkan diri dan yang meninggal dunia,” tegasnya.

Lebih lanjut, Dika menjelaskan, KPU Kabupaten Malang akan memanggil pengganti dimintai keterangan dan ketersediaannya menggantikan posisi yang kosong.

“Intinya, yang menggantikan itu dari nomor urut selanjutnya. Seperti itu mekanismenya. Terakhir tentunya pada pelantikan pengganti, seperti itu,” pungkasnya.

Perlu diketahui ,Kecelakaan maut yang mengakibatkan pengendara motor berboncengan meregang nyawa dilokasi . Dan peristiwa ini diketahui sekitar pukul 20.00 Wib , Minggu (16/7/2023) malam , di Jalan Raya Wonorejo Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.

Informasi didapat wartawan blok- a.com, untuk identitas kedua korban yang merupakan sepasang suami istri dan mengendarai Honda Supra Fit N-3318-ECW berboncengan , diketahui bernama Ahmad Fauzi (45) dan Lisaadah (37). warga Rt. 05/01 Desa Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang .

“Ahmad Fauzi merupakan ketua PPS Desa Poncokusumo,” ujar Kanit Gakkum Polres Malang , IPDA Joko Taruna kepada awak media , Senin (17/7/2023) siang.

Terkait kronologi, Joko menceritakan semula kendaraan Honda Supra Fit N-3318-ECW yang dikendarai Ahmad berboncengan dengan Lisaadah ( istrinya ) berjalan dari barat ke timur dengan kecepatan sedang.

Sesampai dilokasi ujar Joko,
dari arah berlawanan ada mobil mister X mendahului motor Mister X yang berjalan searah didepannya dari sebelah kanan.

“Kendaraan yang dikendarai korban berboncengan bergerak ke kiri berjalan di bahu jalan kemudian oleng ke kanan masuk kembali ke badan jalan dan bergerak ke kanan ke lajur berlawanan arah,” jelas Joko kepada awak media , Senin (17/7/2023).

Bersamaan dengan itu dari arah berlawanan berjalan mobil.JEEP Toyota Land Cruizer N-934-KH yang dikemudikan M Zainul Abidin
Melihat ada motor yang dikendarai korban memasuki lajurnya.

“Abidin langsung membanting stir ke kanan berupaya menghindar, karena jarak sudah dekat sehingga terjadi tabrak samping kiri cukup keras,” bebernya.

Akibat kejadian tersebut pengendara dan yang dibonceng Honda Supra Fit N-3318-ECW mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di TKP. Kedua korban dievakuasi ke RSSA Kota Malang.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?