blok-a.com — Banjir lahar dingin kembali menerjang Sungai Besuk Kobokan di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. Banjir tersebut terekam dan viral di media sosial.
Banjir lahar dingin dengan volume yang cukup besar ini bertemu dengan endapan material vulkanik sisa erupsi yang masih panas. Sehingga mengakibatkan letusan sekunder di sepanjang jalur aliran lahar.
Namun letusan sekunder ini masih berada di jalur lahar hingga tidak berdampak ke pemukiman warga.
Saat dikonfirmasi, Imam Bukhori (45), seorang relawan Lumajang, membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Iya betul itu kemarin ada banjir lahar dingin,” ujar Hori pada wartawan blok-a.com, Selasa (20/12/2022).
Hori juga menambahkan bahwa saat ini warga sudah kembali ke rumah masing-masing setelah kemarin berbondong-bondong menuju tempat evakuasi.
Enam hari lalu, hujan deras mengguyur wilayah puncak Gunung Semeru. Akibatnya, banjir lahar hujan mengalir ke Kali Lanang dan Sungai Besuk kobokan di Desa Supiturang, Pronojiwo Lumajang.
Dari data Pos Pengamatan Gunung Api Semeru terekam getaran banjir lahar hujan pertama kali pada pukul 16.41 WIB dengan amplitudo maksimal 25 milimeter dan terekam getaran banjir tertinggi hingga amplitudo maksimal 30 milimeter pada pukul 16.53 WIB.
“Ada informasi getaran banjir dengan amak 25 sehingga terjadi banjir lahar yang mengarah ke Kali Lanang dan Sungai Besuk Kobokan. Sisa material erupsi yang masih ada mengakibatkan letusan skunder,” ujar Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo, Rabu (14/12/2022).
Akibat banjir lahar hujan dan letusan sekunder di sepanjang aliran lahar Kali Lanang dan Besuk Kobokan, jalur alternatif Lumajang-Malang ditutup total hingga banjir lahar surut dan letusan sekunder berakhir.
Sementara itu, Gunung Semeru hingga saat ini status masih berada di level 3 atau siaga. Meski demikian, warga diimbau tetap tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer.
“Jalur alternatif Lumajang – Malang sementara ditutup selain itu warga yang berada di sepanjang sungai yang berhulu dari Gunung Semeru untuk meningkatkan kewaspadaan,” tandas Wawan.(mg1/lio)