Sempat Terancam Putus Kuliah, Pemuda Bululawang Berhasil Wakili Produk Indonesia di Pameran Macao Tiongkok

Caption : Founder Revan Leather saat membawa salah satu produk tas unggulannya yang berhasil mewakili Indonesia di bazar Internasional di Macoa Tiongkok (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Caption : Founder Revan Leather saat membawa salah satu produk tas unggulannya yang berhasil mewakili Indonesia di bazar Internasional di Macoa Tiongkok (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, Blok-a.com – Salah satu pengrajin kulit di Kabupaten Malang yang mewakili Indonesia di pameran kancah internasional, Reven Leather ternyata memiliki perjalanan bisnis yang cukup menarik.

Produk lokal asal Bululawang ini berhasil terpilih menjadi satu diantara dua produk lokal Indonesia yang mendapat kesempatan emas untuk mengikuti pameran di Macao, Tiongkok.

Perjalanan bisnis Galuh Tri Pamungkas, sebagai Founder Revan Leather tak mudah.

Pria berusia 29 tahun ini sempat terancam putus kuliah dari Prodi Olahraga Universitas Negeri Malang di tahun 2014 silam. Hal itu dikarenakan bangkrutnya usaha kedua orang tuanya kala itu.

Sebagai seorang anak laki-laki, ia terpaksa harus melanjutkan kuliahnya dengan cara bekerja keras. Dimulai dengan berjualan handphone, helm, dan masih banyak barang lainnya yang ia coba jual secara online.

Bahkan, untuk berjualan secara online dia harus bolak-balik pergi ke Warnet demi terus melanjutkan kuliahnya.

“Saya dulu berjualan online sama teman saya. Kita sama-sama mikir produk apa yang bisa saya jual di online. Dulu ke warnet, karena jaman dulu belum ada yang namanya internet gampang,” terang Galuh saat ditemui di rumah produksi Revan Leather, Senin (31/7/2023).

Seiring berjalannya waktu, Galuh akhirnya beralih berjualan produk kulit. Seperti, tas, dompet, sabuk dan lainnya. Awalnya, ia berjualan melalui platform Toko Bagus, kemudian mulai merambah ke market place lainnya.

Sedikit demi sedikit laba pun dapat terkumpul, ia tak serta merta menggunakan keuntungannya untuk pebutuhan pribadinya. Keuntungan tersebut ia kembangkan untuk memperbesar usahanya.

Hingga pada akhirnya ia berhasil merambah ke market place Tokopedia pada tahun 2016.

Hingga setahun berjalan, ratusan piece barang laku terjual setiap harinya. Tak berhenti di sana perjuangannya, ia pun kembali diterpa dengan permasalahan yang tak cukup mudah.

Permasalahan itu hingga mengharuskan dirinya berhenti berjualan sementara waktu dan merencanakan bisnisnya kembali di tahun 2017.

“Karena barang yang kita jual menggunakan merk ternama seperti Kickers dengan barang lokal atau KW, Tokopedia memblokir kita. Dan akhirnya tidak tidak bisa berjualan lagi,” jelasnya.

Tak patah semangat, ia pun memutar otak untuk tatap dapat mempertahankan usahanya. Di tahun 2019, ia berkekat untuk membuat nama produk.

Revan Leather namanya, tidak ada arti di dalamnya. Ia hanya berpatokan pada nama brand kulit ternama dari Surabaya yang kala itu sedang hits, lalu terciptalah nama Revan.

Caption : Founder Revan Leather saat membawa salah satu produk tas unggulannya yang berhasil mewakili Indonesia di bazar Internasional di Macoa Tiongkok (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Caption : Founder Revan Leather saat membawa salah satu produk tas unggulannya yang berhasil mewakili Indonesia di bazar Internasional di Macoa Tiongkok (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)

Menawarkan prodak barunya melalui e-commerse masih menjadi patokannya, bahkan hingga saat ini. Sebab, dasarnya kala itu hanya di penjualan melalui platform online.

Sudah hampir 4 tahun berjalan, tahapan-tahap bisnis telah ia lalui hingga akhirnya ia berhasil memiliki puluhan karyawan dan puluhan mitra kerja.

“Dari awal kami bermitra untuk produksinya. Jadi untuk pengrajin kita bermitra dengan kurang lebih 100 an pengrajin, dari Malang dan luar daerah seperti Jombang, Mojokerto dan Surabaya,” ungkapnya.

Kerja ulet pengrajin kulit asal Malang itu pun berhasil membawa produknya hingga pameran kancah internasional, yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

“Ini kesempatan emas menurut saya. Dengan pameran di Macao kami bisa membaca market di sana,” jelasnya.

Meskipun, sebelumnya beberapa kali ia sudah mendapat orderan dari wilayah luar negeri. Seperti Malaysia, Singapura dan Filiphina. Namun, kesempatan berharga ini tak akan ia sia siakan.

“Alhamdulillah empat hari membuka bazar di Macao antusias pembeli cukup banyak. Kita bawa 50 barang dan terjual kurang lebih 50 persennya, puluhan barang terjual. Kebetulan yang kami bawa ada dompet dan tas,” jelasnnya.

Sebagai informasi tambahan, Revan Leather merupakan salah satu UMKM asal Bululawang, yang berhasil terpilih menjadi salah satu dari dua produk lokal Indonesia yang terbang ke Bazar Internasional yang bertempat di Macao Tiongkok selama empat dari, mulai dari 26 hingga 30 Juli 2023. (ptu)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?