blok-a.com – Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri pertemuan khusus dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Bogor, Minggu (16/7/2023).
Momen pertemuan tersebut turut dibagikan Prabowo dalam unggahan Instagramnya. Terlihat terlihat keduanya tengah menyantap jamuan makan di meja bundar bersama Jokowi.
Pada foto itu tampak Jokowi dan Erick tengah menatap Prabowo yang sedang berbicara.
Publik pun sontak menduga pertemuan mereka berkaitan untuk meminta restu penetapan Erick Thohir sebagai Cawapres kepada Jokowi.
Seperti diketahui, Erick Thohir menjadi salah satu tokoh yang digadang-gadang menjadi bakal cawapres di Pemilu 2024.
Secara gamblang, Erick mengatakan pertemuannya dengan Jokowi dan Prabowo tersebut bukan membahas perihal arus politik. Namun membicarakan industri pertahanan.
“Pertemuan dengan Pak Prabowo dan Pak Presiden itu lebih bicara mengenai industri pertahanan, di mana kita konteksnya, kalau lihat geopolitik, kita tidak boleh ketinggalan dalam membangun industri pertahanan kita,” kata Erick kepada wartawan di acara Festival Hijriah 1 Muharram 1445 H di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Erick menjelaskan pembangunan industri pertahanan bukan berarti Indonesia ingin melakukan penyerangan. Melainkan merupakan upaya mempersiapkan pertahanan di dalam negeri.
Ia juga mengemukakan dalam pertemuan tersebut dibahas rencana untuk meninjau pabrik peluru di Turen, Malang, Jawa Timur.
“Nah, di situlah kenapa kemarin ada rencana Bapak Presiden dan Pak Prabowo akan melihat pabrik peluru yang ada di Turen, Malang, sebagai fasilitas yang terbaru karena kita memang perlu,” ujarnya.
Erick juga mengungkapkan keinginan Presiden Jokowi untuk memindahkan PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia ke kawasan industri di Subang, Jawa Barat. Agar bisa lebih dekat dengan Bandara Kertajati.
“Kalau kita lihat juga bagaimana ketika di Kertajati, Bapak Presiden menginginkan adanya Pindad dan PT DI itu pindah ke kawasan industri Subang supaya terpadu karena lokasi Pindad dan PT DI itu sudah di tengah kota,” katanya.
Untuk menindaklanjuti pembahasan dengan Jokowi dan Prabowo itu, Erick pun mengaku telah mengajak Wakil Menteri BUMN yang baru dilantik, Rosan Roeslani, untuk merancang rencana pengembangan industri pertahanan.
Erick memahami jika pertemuannya dengan Jokowi dan Prabowo dinilai politis di tengah euforia jelang pilpres. Namun menurutnya persoalan ini bersifat cukup urgent untuk dibahas.
“Karena memang perlu ada percepatan apalagi pemerintahan ini kan tinggal satu tahun lebih. Jadi, ya tidak ada salahnya presiden terus mendorong kalau bisa ada percepatan juga untuk berbagai macam industri,” imbuh Erick Thohir.
Erick mengatakan terlalu dini jika membahas soal pencalonannya sebagai cawapres.
Saat ini, Erick mengaku masih fokus menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Menteri BUMN maupun Ketum PSSI.
“Di beberapa bulan ini masih banyak pekerjaan persiapan U-17 di bulan November, ya konsolidasi BUMN. Dan kalau memang nanti ada hal-hal yang berlanjut ya kita lihat saja dulu, saya rasa terlalu dini sekarang,” ujar dia.
“Dan hari ini pun saya rasa masih survei-survei itu masih banyak di capres bukan cawapres. Jadi jangan menjadi euforia yang justru kita tidak bekerja bahkan melupakan jangka pendek pekerjaan-pekerjaan yang memang sudah perlu penyelesaiannya,” tandas dia.
Erick Thohir saat ini menjadi figur yang didorong Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi cawapres Prabowo atau Ganjar Pranowo.
Sejumlah elite PAN bahkan mengaku siap merapat ke poros Kertanegara untuk memberi dukungan pada Prabowo di pemilihan presiden (pilpres) ketiga kalinya, jika Erick dipilih sebagai bakal RI-2.
Namun hingga kini, belum ada keputusan pasti dari Prabowo dan Gerindra atas tawaran tersebut.(lio)