Warga Lumajang Mengungsi Hindari Banjir Lahar Semeru, Pemkab Siapkan Dapur Umum

Kondisi Jembatan Gantung Kali Regoyo yang putus diterjang banjir lahar hujan di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023). (ANTARA Jatim/Rohcmad/Zk)
Kondisi Jembatan Gantung Kali Regoyo yang putus diterjang banjir lahar hujan di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023). (ANTARA Jatim/Rohcmad/Zk)

Lumajang, blok-a.com – Ratusan warga Kabupaten Lumajang mulai mengungsi ke sejumlah lokasi yang aman, Jumat (7/7/2023) malam, untuk menghindari dampak banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Beberapa titik yang digunakan sebagai posko pengungsian yakni Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang, Dewi Susiyanti mengatakan, kini tercatat sudah ada 393 pengungsi.

“Kami terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi. Sampai dengan saat ini, sudah ada 393 pengungsi yang tersebar di sejumlah titik pengungsian,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (8/7/2023).

Baca Juga: Jembatan Malang-Lumajang Ambrol, Akses Jalan Ditutup Total

Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, Pemerintah Kabupaten lumayang juga telah mendirikan dapur umum di Balai Desa Jarit.

Petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Eko mengatakan, pihaknya menyediakan 761 nasi bungkus untuk dibagikan ke para pengungsi sehari tiga kali.

“Sementara dapur umum ada 1 di Balai Desa Jarit. Kita sediakan 761 nasi bungkus untuk 12 titik pengungsian,” kata Eko.

Eko mengatakan, saat ini kebutuhan logistik untuk dapur umum dipastikan sudah tercukupi.

“Untuk kebutuhan dapur umum sudah cukup,” tambahnya.

Sementara pengungsi yang berada di wilayah Kecamatan Pronojiwo sudah ditangani oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang dikoordinir Camat Pronojiwo.

Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga yang mengungsi di antaranya kasur, selimut, peralatan mandi, dan makanan siap saji.

Diberitakan sebelumnya, banjir lahar hujan menerjang kawasan sungai yang berhulu ke Gunung Semeru di Lumajang, Jumat (7/7/2023).

Tiga jembatan dilaporkan rusak yakni jembatan di perbatasan Lumajang-Malang, jembatan Kloposawit, dan Jembatan Kali Regoyo.

Selain itu, curah hujan tinggi juga menyebabkan longsor di kawasan perbukitan Piket Nol.

Warga memilih mengungsi karena debit air di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) Semeru meningkat.(lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?