Gresik, blok-a.com – Polisi tengah menyelidiki kasus viral seorang perempuan muda asal Bandung, AM (20), yang mengaku menjadi korban penganiayaan dan kekerasan seksual oleh kekasihnya di Gresik.
Kasus ini mencuat setelah pengakuan AM di media sosial menggegerkan publik, hingga dirinya melaporkan kejadian tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik.
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kasus ini dan segera menindaklanjutinya.
Penyidik telah memanggil sejumlah saksi, termasuk pelapor dan terlapor, untuk dimintai keterangan.
“Saat ini kita sudah periksa pelapor dan beberapa saksi dari keluarganya,” ujar AKP Abid Uais, Senin (20/1/2025).
Selain itu, Unit PPA juga telah meminta keterangan dari Dinas KBPPPA, RSUD Ibnu Sina, dan memeriksa AR, yang merupakan terlapor, sebagai saksi dalam kasus ini.
“Terlapor hari ini sudah kita mintai keterangan. Sudah kita periksa sebagai saksi. Saat ini penyidik masih melakukan penyelidikan lebih dalam dan mengumpulkan sejumlah barang bukti,” tambahnya.
AKP Abid menegaskan bahwa penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.
Sebelumnya, pengakuan AM yang menghebohkan jagat maya Kabupaten Gresik ini diunggah melalui akun Instagram pribadinya, @a.armilaam, pada 17 Januari 2025.
Dalam unggahannya, AM menceritakan pengalamannya menjadi korban penganiayaan dan pelecehan saat merantau ke Gresik.
“Saya mengalami kekerasan fisik selama 1 tahun 2024. Awalnya karena dia merasa saya kurang mengerti dan sering terjadi miskomunikasi. Kekerasan yang saya alami berupa diseret, ditonjok, diludahi, dipukul, ditendang, dan yang paling parah saya dilempar,” tulis AM.
Menurut penuturan AM, ia dan AR pertama kali berkenalan melalui aplikasi Telegram pada Januari 2024. AM yang merantau ke Gresik sejak November 2023, mulai menjalin hubungan dengan AR sebulan setelahnya.
“Setelah enam bulan, tepatnya pertengahan tahun 2024, AR mulai berubah. Dia sering marah-marah hanya karena hal sepele, kita sering berdebat karena beda pendapat,” ujar AM kepada awak media.
Selama menjalin hubungan, AR disebut kerap melakukan kekerasan fisik dan seksual, terutama saat AM menegur AR yang menceritakan soal tubuhnya kepada teman-temannya.
“Saya pernah bilang mau putus, tapi dia janji akan berubah. Namun, janji itu tidak pernah ditepati,” tambahnya.
Perlakuan kasar ini memengaruhi kondisi mentalnya hingga ia mengalami depresi dan trauma berat.
AM sempat meminta mediasi dengan keluarga AR. Namun, dalam pertemuan tersebut, keluarga AR justru mengancam akan melaporkan balik AM dengan tuduhan bahwa ia tidak waras.
“Pada mediasi ketiga, keluarga AR menganggap saya gila. Itu membuat saya semakin depresi dan tidak bisa beraktivitas,” jelas AM.(ivn/lio)