Viral Perempuan Asal Bandung Mengaku Jadi Korban Penganiayaan di Gresik

Ilustrasi korban penganiayaan. (iStock Photo)
Ilustrasi korban penganiayaan. (iStock Photo)

Gresik, blok-a.com – Seorang perempuan muda berinisial AM (20), asal Bandung, Jawa Barat, mengungkapkan kisah pilunya sebagai korban kekerasan seksual dan penganiayaan yang dilakukan oleh kekasihnya, AR, warga Gresik.

Kisah ini mencuat ke publik setelah AM membagikannya melalui akun Instagram pribadinya, @a.armilaam, pada 17 Januari 2025.

Dalam unggahan tersebut, AM membeberkan kekerasan fisik dan seksual yang dialaminya selama menjalani hubungan dengan AR pada tahun 2024.

“Saya mengalami kekerasan fisik selama 1 tahun 2024. Awalnya karena dia merasa saya kurang mengerti dan sering terjadi miskomunikasi. Kekerasan yang saya alami berupa diseret, ditonjok, diludahi, dipukul, ditendang, dan yang paling parah saya dilempar,” tulis AM.

Menurut penuturan AM, ia dan AR pertama kali berkenalan melalui aplikasi Telegram pada Januari 2024. AM yang merantau ke Gresik sejak November 2023, mulai menjalin hubungan dengan AR sebulan setelahnya.

“Setelah enam bulan, tepatnya pertengahan tahun 2024, AR mulai berubah. Dia sering marah-marah hanya karena hal sepele, kita sering berdebat karena beda pendapat,” ujar AM kepada awak media.

Selama menjalin hubungan, AR disebut kerap melakukan kekerasan fisik dan seksual, terutama saat AM menegur AR yang menceritakan soal tubuhnya kepada teman-temannya.

“Saya pernah bilang mau putus, tapi dia janji akan berubah. Namun, janji itu tidak pernah ditepati,” tambahnya.

AM menceritakan berbagai bentuk kekerasan dialaminya, seperti didorong hingga terbentur tembok, dijambak, dilempar, hingga ditendang di bagian perut yang menyebabkan ia muntah-muntah.

Perlakuan kasar ini memengaruhi kondisi mentalnya hingga ia mengalami depresi dan trauma berat.

“AR sering menganiaya saya hanya karena masalah sepele, terutama saat kami adu mulut. Saya merasa sangat tertekan dan tidak tahu harus bagaimana,” ungkapnya.

AM sempat meminta mediasi dengan keluarga AR. Namun, dalam pertemuan tersebut, keluarga AR justru mengancam akan melaporkan balik AM dengan tuduhan bahwa ia tidak waras.

“Pada mediasi ketiga, keluarga AR menganggap saya gila. Itu membuat saya semakin depresi dan tidak bisa beraktivitas,” jelas AM.

Diketahui, AM telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Gresik. Laporan itu telah diterima dan saat ini tengah dalam proses penyelidikan.

Saat dikonfirmasi blok-a.com, Kasi Humas Polres Gresik, AKP Wiwit Mariyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan AM.

“Pada intinya kita sudah panggil korban dari laporan pengaduan untuk dijadikan laporan polisi. Dan kita sudah tindak lanjuti laporan tersebut. Saat ini tim kita masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta seterang-terangnya,” jelas AKP Wiwit.(ivn/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?