Kota Malang, Blok-a.com – Tingginya angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Malang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat, angka TPT masih di 7,66 persen. Sejauh ini, Pemkot Malang masih belum menemukan titik terang untuk menekan angka pengangguran itu.
Namun, dalam pembahasan bersama DPR RI Komisi X pada Rabu (4/10/2023), Pemkot berencana akan bersinergi dengan Malang Creative Center (MCC).
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebut, haluan ekonomi kreatif (ekraf) mampu menjadi solusi.
Nantinya, MCC akan difungsikan untuk pelatihan lebih lanjut. Hal itu diharapkan mampu menjadi stimulus penyerapan tenaga kerja. Namun, pihaknya masih mengkaji lebih lanjut penerapan MCC untuk menekan angka pengangguran.
“Kalau langkah dari Pemkot nanti kita pelajari pengangguran terbuka yang seperti apa. Nanti akan kita fasilitasi, kita lihat arahnya akan kemana,” paparnya.
Diketahui, berdasarkan data BPS tahun 2022, angka pengangguran terbuka di Kota Malang memang turun menjadi 7,66 persen, dari sebelumnya 9,65 persen di tahun 2022.
Namun, angka ini masih tergolong tinggi dibandingkan angka pengangguran terbuka Provinsi Jawa Timur sebesar 5,49 persen.
Untuk TPT di Provinsi Jawa Timur sendiri di 2020, mencapai 5,84 persen. Pada 2021, jumlahnya menurun menjadi 5,74 persen. Dan menginjak di angka 5,49 persen pada 2022.
Soal TPT yang datang dari golongan lulusan SMK, Wahyu akan lakukan penarafan pengangguran terdidik. Nantinya, diharapkan mampu menciptakan sinergitas dengan giat ekraf di Kota Malang. Terlebih, Wahyu menyinggung soal banyaknya startup.
“Nanti ada level-level pendidikan di Kota Malang, nanti akan ada sinergisitas. Karena ada banyak startup itu,” bebernya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Grand Launching MCC, Pemkot Malang telah tandatangani kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Perjanjian itu seputar pertukaran pelajar hingga menjadikan MCC menjadi rujukan pendidikan ekraf. (mg2/bob)