Warga Perumahan Lembah Dieng Bangun Jembatan Lagi dengan Swadaya, Gelontorkan Rp 2 Miliar

Warga Perumahan Lembah Dieng Bangun Jembatan Lagi dengan Swadaya, Gelontorkan Rp 2 Miliar (blok-a/Widya Amalia)
Warga Perumahan Lembah Dieng Bangun Jembatan Lagi dengan Swadaya, Gelontorkan Rp 2 Miliar (blok-a/Widya Amalia)

Kota Malang, Blok-a.com – Jembatan Perumahan Lembah Dieng kini tengah dibangun secara swadaya oleh warga.

Sebelumnya kurang lebih satu tahun lalu, jembatan penghubung antara Perumahan Lembah Dieng dan perumahan lainnya atau jalan raya itu ambrol.

Tak tanggung-tanggung, warga harus menggelontorkan Rp 2,5 miliar untuk membangun jembatan tersebut. Sejak jembatan tersebut ambrol pada 2022 silam, Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) masih belum memberikan uluran tangan. Sehingga, warga harus bersusah payah membangun jembatan secara swadaya.

“Ini kita perkirakan habisnya Rp 2 hinga Rp 3 miliar, ini terus terang sangat berat. Kenapa karena pertama belum tentu kesadaran masyarakat di sini itu mau. Kedua itu Rp 2 hingga 3 milyar itu sangat besar,” papar warga Lembah Dieng, Hartono.

Warga Perumahan Lembah Dieng Bangun Jembatan Lagi dengan Swadaya, Gelontorkan Rp 2 Miliar (blok-a/Widya Amalia)
Warga Perumahan Lembah Dieng Bangun Jembatan Lagi dengan Swadaya, Gelontorkan Rp 2 Miliar (blok-a/Widya Amalia)

Sejak jembatan tersebut ambruk, akses kelancaran masyarakat untuk ekonomi juga terganggu. Selain itu, jalan jadi harus dialihkan ke jalan kampung Kalisongo.

Dia khawatir jalan kecil tersebut mengganggu ketentraman masyarakat. Terlebih, sering terjadi kemacetan pada jam berangkat dan pulang kerja. Kepadatan juga memicu kecelakaan akibat lenggokan jalan yang sempit.

Jalan yang menjadi pengalihan lalu lintas itu terdapat jembatan yang sempit. Hartono khawatir akan menimbulkan kerusakan apabila terus-menerus dilewati kendaraan. Pasalnya, sebelumnya akses jalan itu hanya untuk warga Kalisongo saja. Terlebih, Hartono melihat kondisi jembatan kecil di jalan wilayah Kalisongo itu sudah cukup rapuh.

Atas kondisi itu, akhirnya pihaknya mulai melakukan pembangunan jembatan pada Agustus 2023 silam. Kini, prosesnya sudah mencapai 50 persen. Nampak box culvert untuk aliran sungai sudah terpasang. Ada belasan box culvert yang nampak sudah ditanam di sungai.

“Ini mau tidak mau kita bangun karena khawatir musim hujan,” jelas dia.

Hartono menegaskan, bahwa proyek tersebut murni pekerjaan sosial. Dia mengajak warga sekitar untuk turut andil dalam membangun jembatan tersebut demi kenyamanan bersama. Terkait transparansi soal sumbangan, dia akan menyediakan baliho untuk mencantumkan nama donatur.

“Maka guna menjalankan transparansi dari uang yang masuk, maka rencana akan dibuatkan baliho besar, akan ditulis para donatur yang telah menyumbang dan berapa nilai yang disumbang,” tandas lelaki berkacamata ini. (mg2/bob)