Warga Dusun Gilin Kebon Agung Probolinggo Dibuat Resah Aktivitas Tambang

Truk melintasi jalan Dusun Gilin, Desa Kebong Agung, Kecamatan Kraksaan, Probolinggo.
Truk melintasi jalan Dusun Gilin, Desa Kebong Agung, Kecamatan Kraksaan, Probolinggo.

Probolinggo, blok-a.com – Terik matahari menyengat. Debu beterbangan. Warga Dusun Gilin, Desa Kebong Agung, Kecamatan Kraksaan, Probolinggo mulai gerah.

Lalu lalang truk diesel mengangkut muatan urukan menambah kejumudan warga Dusun Gilin.

Anak-anak balita mereka mulai menangis. Anak-anak SDN Kebon Agung 02 pun gelisah. Risih dan tak nyaman.

Begitulah pemandangan setiap hari mulai pukul 07.00-16.00 WIB di jalan kampung mereka.

Saking banyaknya truk lalu lalang, membuat warga desa sesak napas. Seolah tak ada ruang gerak bebas. Bersuara lantang pun percuma.

Sekitar 37 detik saja, di satu jalur ada 5 truk melintas. Jika semenit sudah 10 truk. Di jalur ini, aktivitas hilir mudik. Truk muatan penuh dari arah kampung. Truk kosong masuk kampung.

“Kalau dihitung per menit ada 20 truk melintas. Memang kecepatannya pelan. Tapi warga ini kena dampak,” ujar Pak Aseim, warga RT 4 RW 2, Dusun Gilin bersama beberapa warga sedang kumpul.

Mereka sedang kedatangan tamu LSM yang menemui Kepala Desa setempat Widi Purwanto.

“Yang saya dengar ramai-ramai bicara soal kompensasi penambang ini, belum ada ke warga. Padahal terdampak,” ujar Pak Wan, dan temannya.

Warga selain mengajukan kompensasi juga minta difasilitasi dengan perwakilan penambang.

Ada Surat Perjanjian dengan Aparat

Belakangan penambangan galian tanah urukan yang konon untuk jalan tol Probowangi seksi II lanjutan Kraksaan Panarukan itu sudah ada perjanjian dengan aparat desa, BPD, LKD, Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

Antara lain berisi teknis pengangkutan agar armada truk bisa lancar hilir mudik. Semisal dilakukan penyiraman jalan, penjagaan di pertelon dan perempatan Gilin, pembetulan jalan bergelombang dan pembangunan jalan atau janji pengaspalan sepanjang 1.940 meter jalan setempat.

“Jalan itu diaspal jika proyek sudah selesai,” ujar warga setempat.

Sementara itu para tokoh LSM, Kades Widi, dan perwakilan PT Indo Vaname Perkasa (penambang) Gunardi W Sutanto, sedang berbicara saling adu argumen soal kompensasi kepada warga.

“Ini tanah sebagian proyek tambak udang Tapi urukan ini harus ada izin IUP, kita belum tahu dokumennya maka kita minta,” ujar salah satu LSM yang mendampingi warga.

Rapat pertemuan hingga berita ditulis masih berlangsung. Sementara itu, para perangkat sibuk menghubungi para pihak untuk menanyakan tuntutan warga.

Terlihat aktivitas pertambangan leveransir angkutan material di Dusun Gilin, Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Probolinggo.(rid/kim)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?