Kabupaten Malang, Blok-a.com – Pemkab Malang mewacanakan akan mengadakan event besar di area Stadion Kanjuruhan.
Wacana itu muncul untuk menanggapi sepinya pembeli di tempat relokasi pedagang Stadion Kanjuruhan.
Wacana event di area Stadion Kanjuruhan tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Firmando Hasiholand Matondang. Ia membenarkan, pembeli di tempat relokasi baru yang berada di sebelah sisi selatan Stadion Kanjuruhan tersebut sepi.
“Pedagang memang mengeluh sepi, ada sekitar 50 persen kios yang diisi oleh pedagang makanan,” ujar Firmando saat ditemui Selasa (17/10/2023).
Kendati demikian, ia terus mengupayakan untuk mengembalikan situasi normal Stadion Kanjuruhan sebelum adanya tragedi kelam 1 Oktober silam. Salah satunya dengan menggelar event-event yang dinilai dapat mendatangkan massa dalam jumlah banyak.
“Karena sepinya pembeli masih menjadi kendala, mangkanya kita akan gerakan beberapa momen kegiatan. Contohnya dalam waktu dekat ada event Jatim Open, itu kegiatan renang,” ujarnya.
Beberapa kegiatan juga telah dilakukan untuk mendungan massa pada beberapa waktu lalu, kata Firmando, salah satunya yakni Kejuaraan Antar Kampung (Tarkam) yang berhasil mengundang ribuan massa dalam waktu beberapa hari.
“Seperti kemarin juga, ada Tarkam, kemudian nanti dalam waktu dekat ada event-event senam juga. Jadi harapannya kalau Sabtu Minggu massa bisa meluber disana,” imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak kurang lebih setengah dari jumlah keseluruhan banguan semi permanen yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terisi oleh pedagang makanan dan minuman. Namun, hingga hari ini mantan pedagang di Stadion Kanjuruhan masih keluhkan penjualannya sepi di tempat baru.
Dari pantauan Blok-a.com di lapangan, sejumlah pedagang yang dulunya berjualan di kios Stadion Kanjuruhan tengah sibuk mempersiapkan lapaknya untuk memulai aktivitas berdagang. Beberapa lainnya tampak memasang tenda untuk tempat duduk palanggannya.
Sementara itu pembeli pun cenderung sepi di sana. Hanya terlihat beberapa segerombolan yang ingin meninggalan kios makanan yang berukuran 3×4 meter itu. Beberapa pembeli lainnya tengah menikmati hidangan makan siang.
Salah satu pedagang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, penjualan makanan maupun minumannya cenderung sepi seperti hari sebelumnya.
Ia menyebut, perbedaan cukup signifikan jika dibandingkan dengan sebelum adanya tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam.
“Ya seperti sampean lihat saat ini, sehari-hari ya begini ini. Masih sangat sepi, apalagi kalau pagi sampai siang hari,” ujarnya kepada Blok-a.com, Selasa (17/10/2023).
Kendati demikian, ia harus tetap bertahan untuk menghidupi keluarganya. Sejauh ini, ia hanya menggantungkan nasibnya pada event-event yang diadakan oleh Pemkab Malang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) di area Stadion Kanjuruhan.
“Mau gimana lagi? Kita jalani saya, kalau hari Sabtu Minggu biasanya ya lebih rame dari hari biasa. Atau kalau ada kegiatan, ya Alhamdulillah masih ketolong,” ungkapnya. (ptu/bob)