Kota Malang, Blok-a.com – Pasca peletakan batu pertama yang dilakukan Wali Kota Malang, H Sutiaji proyek Revitalisasi Alun-alun Tugu sudah mulai dikerjakan.
Peletakkan batu pertamanya pada Jumat (16/6/2023) pagi kemarin.
Pantauan wartawan blok-adotcom saat di lokasi, tampak para pekerja sudah mulai membongkar pagar pagar pintu Alun-alun Tugu Malang.
Pembongkaran itu dilakukan di sebagian tembok sebelah selatan mulai depan Hotel Tugu melingkar ke selatan timur sampai depan Gedung DPRD Kota Malang.
Tak hany itu pekerja sudah memasang banner putih untuk menutupi tembok yang akan dibongkar.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang pun memastikan pembongkaran pagar beton dilakukan pekan ini.
”Sekarang masih persiapan awal, segera kemudian dilakukan pengerjaan awal untuk membongkar pagar betonnya,” kata Kepala Bidang (Kabid) Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kota Malang Laode KB Al Fitra, saat dikonfirmasi awak media, Senin (19/6/2023) siang.
Rahman menjelaskan, revitalisasi Alun-alun Tugu Malang meliputi normalisasi saluran, penambahan luasan khusus untuk pedestarian, jogging track, penggantian pagar, serta pembongkaran pagar.
Dalam proses revitalisasi itu membutuhkan anggaran sekitar Rp 5 miliar. Sesuai dengan kontrak, pelaksanaannya akan dikerjakan selama 120 hari atau sekitar empat bulan.
“Dalam pengerjaannya, nanti tidak sampai menutup jalan raya. Hanya butuh koordinasi dengan pihak lalu lintas dan Dishub kemarin sudah rapatkan untuk peraturan lalu lintasnya. Sehingga tidak mengganggu pengguna jalan yang melintas,” terang dia.
Sementara itu , Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan revitalisasi Alun-Alun Tuga Kota Malang dimulai bulan Juni 2023. Di tempat bersejarah itu akan dilengkapi dengan sejarah Alun-Alun Tugu Kota Malang.
“Mudah-mudahan dengan pembangunan ini semakin memfungsikan alun-alun, bisa dikembangkan dan menjadi daya tarik saudara kita untuk bermain. Ada sound keliling untuk memberikan informasi sejarah,” jelas Sutiaji , Senin (19/6/2023).
Sutiaji menyebut, dalam pembangunan Alun-Alun Tugu nantinya juga akan melibatkan dari aspek kesejarahan. Karena dengan kesejarahan itu, pengunjung dapat memahami perkembangan Kota Malang sejak awal berdiri hingga sekarang.
“Nanti juga mencakup E-Perpustakaan, yang akan menyajikan informasi mengenai kesejarahan. Penataan ini tentu akan memperkuat konektivitas antara Alun-Alun dengan pusat perkantoran dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Malang,” tuntasnya. (mg1/bob)