Kota Malang, blok-a.com-Dalam menghadapi pemilihan umum yang akan digelar tahun depan, bukanlah suatu hal yang mengherankan jika banyak pihak yang berkepentingan melakukan kampanye Senin (27/3/2023) sore.
Salah satu bentuk kampanye yang marak dilakukan adalah penempatan spanduk-spanduk di pinggir jalan.
Tidak hanya pihak yang berkepentingan untuk dipilih saja yang melakukan kampanye politik, namun terdapat pula kampanye yang dilakukan oleh kelompok yang mengidentifikasi diri mereka sebagai golput atau golongan putih.
Di daerah Kayutangan Heritage, Kota Malang, sebuah spanduk terpasang di jembatan penyeberangan Jalan Jenderal Basuki Rachmat yang bertuliskan “Golput 2024”.
Spanduk berwarna hitam dengan tulisan putih menuliskan kalimat “2024 Golput, Pilihan Realistis atas Matinya Keadilan +62”.
Pesan tersebut dapat diartikan sebagai ungkapan kekecewaan rakyat terhadap lemahnya penegakan hukum di Indonesia.
Hal ini dilaporkan oleh akun Instagram @malangraya_info pada hari Minggu, tanggal 26 Maret 2023.
Terpisah Aminah Asminingtyas Ketua KPU Kota Malang menyayngkan adanya spanduk ajakan Golput 2024 tersebut.
“Ya turut prihatin dan sangat disayangkan sikap tersebut mas,” kata Aminah dikonfirmasi, Senin (26/3/2023).
Dia berharap agar adanya spanduk Golput 2024 itu tidak mempengaruhi warga untuk tidak memilih di Pemilu 2024.
“Harapannya ya jangan golput mas. Caranya dengan gencarkan sosialisasi dengan bekerjasama berbagai pihak,” imbuhnya.
Sementara itu, Aminah tidak bisa bertindak lebih terkait adanya spanduk Golput 2024 itu. Aminah menjelaskan untuk perizinan pemasangan spanduk saat ini bukanlah tugas dari KPU.
“Pemasangan spanduk dan lain-lain itu masih mengikuti peraturan pemerintah daerah, sehingga yang mengambil tindakan tentunya juga dari Pemkot. Sedangkan KPU sebagai penyelenggara pemilu ada tahapannya sendiri ( tahapan kampanye) saat ini belum,” ujarnya.
KPU Kota Malang pun kini sibuk untuk berkolaborasi dengan seluruh stakeholder di Pemilu 2024 untuk ajak masyarakat menggunakan hak politiknya di tahun 2024.
“Yang bisa kita lakukan adalah kolarabrasi , sinergi dengan berbagai entitas politik serta masyarakat untuk sosialisasi dan literasi politik dan Pemilu untuk warga Malang khususnya agar dapat menyalurkan hak politisnya (suaranya) dalam Pemilu,” tutupnya. (mg1/bob)