Jembatan Pelor Ditutup, Warga Tenang Sementara dari 2 Ribu Kendaraan Lalu-Lalang

Kondisi jembatan Pelor ketika perbaikan (foto : Widya Amalia/Blok-A)
Kondisi jembatan Pelor ketika perbaikan (foto : Widya Amalia/Blok-A)

Kota Malang, Blok-a.comAda pemandangan yang berbeda Jembatan Pelor di Kota Malang. Jika biasanya ramai, kini menjadi sepi. Tidak ada kendaraan yang lewat. Jembatan itu harus ditutup untuk sementara waktu mulai Kamis (28/9/2023).

Nampak sejumlah pekerja sedang memperbaiki titik retakan. Suasana yang tenang itu nampaknya menjadi hal baik bagi warga. Sebab, selama ini sepeda motor yang lewat di jembatan bisa mencapai 2 ribu per harinya Jembatan Pelor Kota Malang. Hal itu disampaikan oleh Ketua RT 01 RW 04 Kelurahan Samaan, Muhammad Arief Kustiawan.

“Iya penuh di sini, belum selesai satu kendaraan lewat ada kendaraan lain. Padet itu. Apalagi kalau pagi anak sekolah jam setengah tujuh sampai siang, belum malam juga,” ujar lelaki berkacamata itu.

Arief, sapaannya, memaparkan masa perbaikan ini sebagai masa tenang warga. Pasalnya, kendaraan yang padat menyebabkan warga juga tidak memiliki banyak ruang gerak. Anak-anak tidak bisa bermain. Bahkan untuk sekadar menyeberang saja warga tidak bisa. Terlebih, soal jam istirahat.

“Ini ramai sampe malam juga lewat. Biasanya dari arah Oro-Oro Dowo dan arah Samaan kan motong jalan itu. Ya, warga sulit istirahat juga. Ini kalau ditutup ya alhamdulillah kita bisa istirahat barang sejenak,” ujar dia.

Sebelumnya, warga sudah meminimalisir kecepatan kendaraan yang melintas dengan polisi tidur.

Ada sekitar empat polisi tidur di jalan menuju arah jembatan dari Samaan. Beberapa lagi dipasang di arah jalan Oro-Oro Dowo. Namun, tetap saja masyarakat melintas dengan kecepatan kencang.

Keramaian diperparah dengan seringnya mobil tersasar menuju ke arah jembatan Pelor.

Hal itu menjadikan kemacetan yang cukup parah. Padahal, warga sudah menulis peringatan hanya untuk roda dua.

Warga menduga, keretakan itu terjadi karena banyaknya motor lewat dengan kepadatan dan kecepatan yang tinggi.

“Ya, semoga ke depan orang lebih sopan kalau lewat sini. Warga di sini sudah ngalah lewat jembatan yang bawah itu. Itu sampai retak begitu kan orang lewat nggak turun. Dulu kan orang lewat sini masih turun. Jadi ya, tolonglah supaya lebih sopan, lebih pelan, supaya semua enak,” tandasnya. (mg2/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?