Jaga Lingkungan Hidup di Kabupaten Malang, Komunitas MY Darling bersama T.Care Luncurkan Program Mas Jempol

Komunitas My Darling melaunching program ‘Mas Jempol’ di Sekertariat My Darling, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Komunitas My Darling melaunching program ‘Mas Jempol’ di Sekertariat My Darling, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang (blok-a.com/Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Komunitas Milenial Youth Sadar Lingkungan (My Darling) berkolaborasi dengan T.Care membuat gebrakan baru dengan melaunching program Mas Jempol (Kemas Jelantah Eliminasi Polusi), dengan mengolah minyak jelantah menjadi cuan di Kabupaten Malang, Rabu (30/10/2024).

Dalam kesempatan yang sama, My Darling juga mengundang para stakeholder yang harapannya, ke depan dapat menjadi mitra kerja, baik dari pemerintah hingga pegiat lingkungan.

Hadir juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang sebagai pembina dan juga Ngalam Waste Bank (NWB), yang merupakan kumpulan dari bank sampah tingkat desa yang ada di Kabupaten Malang.

Founder sekaligus Koordinator My Darling, Ahmad Dzulfikar Nurrahman yang juga inisiator program ini menerangkan, dibentuknya ekosistem ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Malang. Termasuk dari polusi limbah minyak jelantah.

“Kita punya misi lingkungan, seperti yang disuarakan DLH Kabupaten Malang, ada tiga poin yang menjadi fokus utama. Yakni, melawan perubahan iklim, hilangnya kenaekaragaman hayati dan polusi,” ungkap Dzuldikar kepada blok-a.com, Rabu (30/10/2024).

Selain sebagai pendorong untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap pembuangan limbah minyak goreng. Diharapkan program ini dapat menciptakan ekosistem bisnis yang dapat bermanfaat untuk membantu perputaran ekonomi hijau di masyarakat.

“Jadi DLH hadir di sini untuk support kampanye perubahan perilaku di masyarakat. Sementara itu, bisnis modelnya nanti akan dikelola My Darling dan T.Care. Sedangkan pemberdayaan masyarakat akan dibantu rekan-rekan NWB,” ujarnya.

Di sisi lain, keterlibatkan T.Care juga diharapan dapat menjadi aggregator yang dapat menghubungkan dengan dunia usaha yang dapat men-support melalui CSR.

Target sasaran CSR, nantinya adalah perusahaan yang dapat mendukung pemberdayaan masyarakat.

“Harapannya bisa terbentuk pentahelix, ada kolaborasi dengan media juga untuk penyebaran informasi dan juga akademisi untuk pengembangan secara sains dan teknologi. Kalau kolaborasi ini jalan, maka saya yakini konsep berkelanjutan akan berjalan baik,” ungkapnya.

Rencana sistem kerja program Mas Jempol ini akan dimulai dari Bank Sampah yang mengambil atau mengkoordinir limbah jelantah dari masyarakat.

Kemudian, dibeli oleh offtaker yang akan mengolahnya menjadi produk olahan seperti biodesel secara bertanggung jawab.

Ditambahan Avi, sapaan akrabnya, program Mas Jempol ini juga sebagai bentuk antispasi potensi penyulingan minyak goreng bekas secara ilegal yang berdampak pada kesehatan masyarakat.

“Program ini adalah awalan, optimalisasi Agregator yang akan jadi core system-nya. Ke depan akan ada pengembangan program seperti Mas Jempol goes to school atau Mas Jempol tanam pohon,” pungkasnya. (ptu/lio)