Kabupaten Malang, blok-a.com – Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Ahmad Dzulfikar Nurrahman mendapat penghargaan di ajang KORPRI Awards 2022.
KORPRI Awards 2022 ini digelar Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Malang. Afi, sapaan akrabnya, mendapatkan penghargaan di kategori Milenial Inspiratif.
Ada sejumlah catatan yang menjadikan Afi mempunyai nilai tambahan dalam penghargaan tersebut Selasa (29/11/2022) lalu.
Salah satunya, Afi menjelaskan, karena dia membuat sebuah inovasi untuk lingkungan hidup di Kabupaten Malang. Dia membuat aplikasi bernama Si Gasspol ( Integrasi Pengawasan Sungai Deteksi Sumber Polusi).
Di aplikasi itu, pengawasan sungai di Kabupaten Malang yang luas lebih mudah.
“Jadi Kabupaten Malang kan luas. Kalau mengandalkan dari dinas itu SDMnya terbatas. Jadi saya gagas aplikasi Si Gasspol ini,” ujarnya ke blok-a.com, Rabu (30/11/2022).
Afi menjelaskan, dengan aplikasi itu DLH Kabupaten Malang bisa terbantu dengan cepat untuk mengawasi dan menangani sungai yang tercemari atau terdapat polusi.
Caranya adalah Afi menggandeng anggota komunitas, yakni Milenial Utas. Anggota komunitas Milenial Utas ini sudah ada di setiap desa di Kabupaten Malang.
Anggota komunitas itu bertugas memebantu mengawasi dan memfoto setiap sungai di wilayahnya yang diduga tercemari. Contoh jika tercemari salah satunya adalah sungai berubah warna.
“Tugasnya mereka itu hanya membantu pengawasan. Sebelum jadi pengawas itu kami bekali materi observasi biolitik dan mereka akan terjun langsung mengawasi sungai,” ujarnya.
Jika ada yang tercemar, maka anggota komunitas itu hanya cukup memfoto melalui ponsel masing-masing. Setelah itu, masuk ke website Si Gasspol. Di website itu anggota komunitas Milenial Utas sekaligus relawan Si Gasspol tinggal unggah foto sungai.
“Lalu di aplikasi itu langsung muncul lokasinya di mana otomatis dan notifikasi ke petugas DLH kami. Notifikasi itu muncul seperti notifikasi di Whatsapp. Nah nanti tinggal dicetak fotonya. Ini real-time mas. Jadi kalau laporan sekarang ya sekarang muncul,” kata dia.
Berdasarkan laporan relawan itu, Afi dan pegawai DLH lainnya bisa menentukan kebijakan untuk menangani sungai yang tercemar.
“Kalau dari industri ya kami lakukan penindakan dan kalau dari masyarakat kami akan lakukan sosialisasi,” ujarnya.
Selain menggagas aplikasi, Afi terpilih mendapat penghargaan itu karena membentuk komunitas anak muda yang sadar lingkungan.
Komunitas itu bernama MY Darling (Millenial Youth Sadar Lingkungan). Afi adalah founder dari MY Darling. Dia memang ingin mengajak anak muda di wilayah Malang untuk mencintai lingkungan melalui komunitas ini,
Komunitas ini pun untuk peduli ke lingkungan juga mengikuti jaman. Melalui komunitas ini juga muncul ide aplikasi untuk menjaga lingkungan atau ide menjaga lingkungan berbasis teknologi.
“MY Darling ini adalah sebuah Komunitas anak-anak muda millenial yang aktif dalam mengkampanyekan
pelestarian lingkungan dan sebuah wadah dalam mengembangkan inovasi-inovasi
berbasis teknologi informasi dalam merespon permasalahan lingkungan hidup,” ujarnya.
Penghargaan itu diterima Afi berupa uang pembinaan sebesar Rp 5 juta dan juga piagam serta sertifikat.
Dia menjelaskan, penghargaan itu bukanlah tujuan utamanya. Tujuan utamanya lebih besar daripada yang dilakukannya saat ini.
“Saya anggap ini sebagai pelecut semangat mas. Tujuan akhir saya ini bukan ini dan nanti akan lebih besar daripada sekarang ini,” tutupnya.
Terakhir penghargaan itu didapatkannya dari likes terbanyak di sebuah akun Instagram sebuah media cetak di Malang. Afi mendapat likes terbanyak di kategori tersebut. (bob)