Ini Kata Warga Sekitar Soal Rekayasa Buk Gluduk

Kata Warga Sekitar Soal Rekayasa Lalin Buk Gluduk (Widya Amalia/blok-a.com)
Kata Warga Sekitar Soal Rekayasa Lalin Buk Gluduk (Widya Amalia/blok-a.com)

Kota Malang, Blok-a.com – Untuk mengurangi kepdatan kendaraan di kawasan Jalan Gatot Subroto-Jalan Panglima Sudirman atau Buk Gluduk Kota Malang bakal ditambah.

Hal itu menuai komentar dari masyarakat Kota Malang. Rencananya, penambahan rekayasa lalu lintas (lalin) itu akan dilakukan pada jam sibuk. Warga berharap hal itu bisa dikomunikasikan dengan baik.

“Saya malah belum tau, soalnya kalau saya lewat sini ya seperti biasa tidak ada perubahan,” beber Warga Muharto, Nugraha.

Lelaki 25 tahun itu sering lewat Buk Gluduk setiap pagi untuk bekerja. Dia berangkat kerja tiap pukul 6 pagi dari rumah dengan rentang perjalanan 15 menit dari Muharto. Nugraha menilai, memang Buk Gluduk cukup padat pada jam tersebut. Banyak kendaraan yang datang dari arah bersebrang membawa muatan dagangan.

“Gapapa sih asal nggak truk ayam,” kelakarnya.

Ke depan, penambahan rekayasa lalin di Buk Gluduk, yakni kendaraan yang melintas dari arah Jalan Trunojoyo atau arah Stasiun Kota Malang tak bisa lagi langsung ke arah Jalan Gatot Subroto atau jembatan Brantas. Tidak hanya itu saja, kendaraan dari arah Jalan Panglima Sudirman juga tidak akan bisa menyebrang atau berbelok ke arah Jalan Trunojoyo.

Mendengar hal itu, Nugraha mengaku kebingungan. Daia khawatir hal itu justru memicu titik kemacetan baru.

“Kalau berlaku dari jam 6 sampe 9 pagi kayaknya riskan ya, mana orang kan pada kesusu semua itu emosian,” bebernya.

Kata Warga Sekitar Soal Rekayasa Lalin Buk Gluduk
Kata Warga Sekitar Soal Rekayasa Lalin Buk Gluduk (Widya Amalia/blok-a.com)

Di lain sisi, ibu anak satu sekaligus pedagang pasar Kebalen, Khotimah, mengaku belum mendapatkan informasi. Ketika ditanya apakah dia melihat informasi melalui sosial media, Khotimah mengaku tidak tahu.

“Waduh, kene erone dodol lek facebook sik tapi iku yo gawe dodol,” beber wanita berhijab itu.

Khotimah tinggal di dekat pasar Kebalen, namun suaminya harus mengambil barang dagangan setiap jam 12 malam dan kembali pukul 3 pagi. Sedangkan untuk mengantarkan pesanan pelanggan, Khotimah meminta anaknya yang melakukan hal tersebut. Khotimah sendiri berdagang sayuran dan rempah. Beberapa pelanggan seperti warung makan, kedai, dan pedagang kecil sering minta diantar. Sang anak memang sering melewati persimpangan Buk Gluduk.

“Yo mlijo-mlijo iku pisan, warung, ngono. Lek anakku yo ngeterno jam 5 jam 6 mesti mruput,” bebernya.

Ketika ditanya soal rekayasa tersebut yang akan diterapkan maksimal akhir bulan September 2023 mendatang, Khotimah setuju saja.

“Yowis pokok e monggo sing penting kene isok dodol, lek ruwet marai macet yo garek protes,” kelakarnya

Saat ini Dishub Kota Malang masih melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi itu akan dilakukan dengan pemasangan banner, sosialisasi langsung dan sosial media. Ada tiga persimpangan di kawasan Buk Gluduk, diantaranya simpang Jalan Aris Munandar, simpang Jalan Trunojoyo dan simpang Jalan Untung Suropati Utara.

Sebelumnya, Dishub sudah melakukan rekayasa lalin dengan menutup Simpang Jalan Untung Suropati Utara untuk mengurangi jumlah persimpangan. Penutupan itu sudah dilakukan 25 Agustus 2023 silam. (mg2/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?