Surabaya, blok-a.com – Tim Humas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Jawa Timur ingin mengajak kolaborasi persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur di Jalan Taman Apsari Surabaya, Rabu (7/6/2023) siang.
Diterima PWI Jawa Timur Lutfil Hakim dan pengurus harian BRIN memperkenalkan kawasan sains Said Djauharsjah Jenie di Surabaya dan kawasan konservasi ilmiah Kebun Raya Purwodadi BRIN di Pasuruan, dua fasilitas riset dan inovasi BRIN di Jawa Timur.
Koordinator Humas BRIN Jawa Timur Fitria Rizky Wijaya kepada pengurus PWI Jawa Timur, mengatakan, eksistensi BRIN sebagai salah satu badan riset negara yang berkecimpung di dunia penelitian, riset, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan belum dikenal secara luas di kalangan masyarakat.
Fitria menambahkan, BRIN memiliki harapan untuk membranding diri sehingga membutuhkan bantuan dari pemberitaan di media massa.
Menurutnya, banyak kegiatan BRIN, terutama di daerah, yang belum terkafer pemberitaan secara masif sehingga hasil-hasil riset dan inovasi tidak diketahui oleh masyarakat.
“Atas dasar itulah kami bersilaturahmi ke PWI Jawa Timur untuk membangun relasi dengan teman-teman media massa. Tanpa bantuan pemberitaan dari teman-teman media massa, hasil penelitian yang sudah dilakukan kurang terdengar dan tidak diketahui khalayak,” tutur Fitria, di Aula PWI Jawa Timur.
Menanggapi pernyataan Fitria, Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim mengatakan semua instansi pemerintah maupun swasta sudah memakai media sosial sebagai alat publikasi. Namun peran media massa, baik cetak, online dan elektronik masih sangat signifikan menjadi penyampai informasi kepada masyarakat.
Lutfil juga memberi masukan agar BRIN mengawal kebijakan pemerintah agar hasil riset dan inovasi para peneliti bisa berguna bagi masyarakat.
Menurut Lutfil, kerap terjadi hasil riset yang dilakukan tidak bisa diproduksi secara massal lantaran berbagai alasan dari pemerintah sebagai pengambil kebijakan.
“Harapan saya sebagai warga masyarakat, hasil penelitian BRIN tidak hanya berhenti sebatas pada penemuan-penemuan baru tapi tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Ada beberapa kasus terjadi hasil penelitian dan riset tidak bisa diproduksi massal lantaran tersandung kebijakan pemerintah,” tegas pria asal Jember ini.
Sejumlah masukan juga disampaikan kepada BRIN, di antaranya usulan agar BRIN melakukan riset, inovasi dan kolaborasi dengan badan atau organisasi terkait di bidang pertanian, kelautan, dan sumberdaya alam.
Humas BRIN Jawa Timur menyatakan kesediaannya menjadi penghubung wartawan yang membutuhkan akses informasi terkait riset dan inovasi, termasuk menghubungkan wartawan dengan narasumber peneliti di seluruh Indonesia.
Acara kunjungan diakhiri dengan sesi foto bersama antara rombongan BRIN Jawa Timur dan pengurus PWI Jawa Timur serta peserta yang hadir.(kim)