KOTA BATU – Tahun 2021 ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu mengajukan anggaran sebesar Rp 8,808 miliar. Namun anggaran harus terpaksa terpangkas dalam penetapan APBD Kota Batu sehingga hanya diberikan sebesar Rp 2,971 miliar.
Tentunya ini berdampak terhadap bonus yang semestinya dapat diberikan untuk para atlet berprestasi. Padahal sebelum para atlet Kota Batu yang menorehkan prestasi nya di Provinsi, Nasional hingga Internasional akan mendapatkan bonus dari KONI.
“Kami berharap ada perubahan anggaran di PAK. Minimal anggaran yang tahun lalu kami kembalikan ke Pemkot. Bisa kami pergunakan pada tahun ini,” ujar Ketua KONI Kota Batu, Mahfud, Selasa (30/3).
Di tahun 2020 lalu KONI Kota Batu mengembalikan anggaran ke Pemkot Batu sebesar Rp 1,5 miliar dari total anggaran Rp 6 miliar. Hal ini dilakukan karena anggaran digunakan sebagai penanganan covid-19.
Namun dengan adanya anggaran yang telah ditentukan dalam APBD membuat KoNI tak bisa berbuat banyak. Sekitar 70 persen atau Rp 2,080 miliar alokasi anggaran akan digunakan untuk setiap cabang olahraga (cabor). Sisanya, yakni 30 persen atau Rp 891 juta akan digunakan untuk biaya operasional KONI.
Mahfud pun menyayangkan tidak adanya anggaran untuk memberikan para atlet berprestasi ini bonus. Pasalnya para atlet telah berlatih cukup lama agar dapat mengikuti kejuaraan dan membela Kota Batu. Bahkan dapat meraih prestasi ditingkat provinsi, nasional, maupun internasional sehingga layak untuk diberikan bonus.
“Pemberian bonus ini sebenarnya tak diberikan kepada semua atlet. Karena syarat atlet yang menerima bonus, adalah mereka yang benar-benar berprestasi baik di provinsi, nasional maupun internasional,” katanya.
Selain itu, dengan terpangkasnya anggaran tak hanya bonus yang tidak cair namun juga menganggu progam Puslatcab. Yang harusnya dapat segera dilaksanakan namun harus terpaksa ditunda hingga selesai bulan ramadhan.
“Sebenarnya Puslatcab akan dilakukan pada bulan Maret ini. Namun karena anggaran belum cair. Jadi diundur hingga setelah bulan Ramadhan,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap setelah bulan Ramadhan nanti anggaran sudah bisa cair. Hal itu agar KONI Kota Batu bisa memanfaatkan untuk biaya operasional pelaksanaan Puslatcab.
Lebih lanjut, untuk target Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2022 mendatang. Pihaknya menargetkan ada peningkatan perolehan medali yang di dapat Kota Batu sehingga target peningkatan posisi di klasemen akhir Porprov bisa tercapai.
“Kemarin kami sudah melakukan analisis, dari 19 cabor (cabang olahraga) terdiri dari 112 atlet. Kami menargetkan bisa meraih 10 medali emas atau bisa masuk 10 besar klasemen akhir Porprov,” katanya.
Berdasarkan hasil analisisnya lumbung emas Kota Batu biasanya didapat dari cabor bela diri. Dimana hampir semuanya bermedali. Selain itu juga ada cabor paralayang dan balap sepeda gunung. Contohnya seperti Downhill dan cross country.
Discussion about this post