Profil Calon Presiden Nomor Urut 2 di Pemilu 2024, Prabowo Subianto

Ketua DPP Projo Budi Arie Setiadi (kanan) menyerahkan bendera relawan Projo kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) pada acara deklarasi dukungan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (14/10/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)
Ketua DPP Projo Budi Arie Setiadi (kanan) menyerahkan bendera relawan Projo kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) pada acara deklarasi dukungan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (14/10/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Blok-a.com – Profil Prabowo Subianto Djojohadikusumo, salah satu calon presiden pada Pemilu 2024. Ia sudah pernah dua kali maju sebagai capres, tetapi selalu kalah dari saingannya. Bagaimana kali ini?

Prabowo Subianto lahir di Jakarta, pada 17 Oktober 1951. Dia adalah anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Prabowo tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan pengetahuan dan kecintaan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi dan politik.
Ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo adalah seorang ekonom dan politikus Indonesia yang amat terkenal.

Pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 29 Mei 1917 ini pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri, Menteri Keuangan, dan Menteri Riset, baik pada era Orde Lama maupun Orde Baru.Dia juga pernah menjadi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dari 1951 hingga 1957.

Sementara ibunda, Dora Marie Sigar atau dikenal juga Dora Soemitro lahir di Manado, 21 September 1921. Dora Marie selalu setia mendampingi Soemitro Djojohadikusumo semasa hidupnya, bahkan selama Soemitro menjalani pengasingan.

Itu terjadi ketika Soemitro menjadi salah satu menteri pendukung masuknya modal asing ke Indonesia. Menimbulkan tekanan dari Soekarno dan politisi-politisi Partai Komunis Indonesia selama era Djuanda. Hingga menyebabkan Soemitro bergabung ke Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera.

Prabowo Subianto adalah putra ketiga dari pasangan tersebut. Ia memiliki dua orang kakak perempuan, yakni Biantiningsih Miderawati Djiwandono (istri Soedradjad Djiwandono) dan Marjani Ekowati Lemaistre. Serta seorang adik laki-laki, Hashim Sujono Djojohadikusumo.

Karier Pendidikan dan Profesional

Prabowo seperti sudah kenyang mengenyam pendidikan. Ia sudah berkali-kali pindah sekolah di berbagai negara.

Pendidikan dasar ia tempuh di beberapa negara berbeda, di antaranya Singapura dan Hong Kong. Masuk SMP, dia pernah bersekolah di Malaysia, bahkan sampai ke Swiss. Hingga pada masa SMA, Prabowo sempat pindah ke Inggris untuk bersekolah di The American School di London.

Riwayat Pendidikan Prabowo

  • TK Sekolah Sumbangsih, Jakarta (1956-1957)
  • SD The Dean School, Singapura (1957-1960)
  • SD Glenealy Junior School, Hong Kong (1960-1962)
  • SMP Victoria Institute, Kuala Lumpur, Malaysia (1962-1964)
  • SMP Zurich International School (1964-1966)
  • SMA The American School in London, Inggris (1966-1968)

Selepas menempuh sekolah formal, ia masuk Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang dan lulus pada 1974. Dua tahun kemudian, Prabowo bergabung dengan unit elit militer Indonesia, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersalaman dengan Deddy Corbuzier setelah pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler kepada podcaster tersebut.(Instagram Deddy Corbuzier)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersalaman dengan Deddy Corbuzier setelah pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler kepada podcaster tersebut.(Instagram Deddy Corbuzier)

Karier Militer

Kiprah Prabowo di Kopassus terbilang tokcer. Sejak pertama kali menjadi komandan peleton pada 1976, karirnya terus melesat.

Ia sempat menjabat sebagai Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus sejak 1983 hingga 1985. Lalu beralih ke Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) sejak 1985 sampai 1993. Sampai akhirnya berlabuh kembali ke Kopassus dan sempat menduduki posisi tertinggi, Panglima Kopassus (1996 – 1998).

Menjelang akhir karir militernya, Prabowo Subianto juga pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad dan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Danseskoad).

  • Komandan Peleton Grup Komando-1 Kopassandha (1976)
  • Komandan Kompi Komando Grup-1 Kopassandha (1977)
  • Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985)
  • Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara Kostrad (1985-1987)
  • Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991)
  • Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993)
  • Komandan Grup-3/pusat pelatihan Pasukan Khusus (1993-1995)
  • Wakil Komandan Kopassus (1994)
  • Komandan Kopassus (1995-1996)
  • Panglima Kopassus (1996-1998)
  • Panglima Kostrad (1998)
  • Danseskoad (1998)

Kontroversi

Prabowo Subianto diberhentikan dari jabatannya sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) oleh Presiden BJ Habibie. Ada beberapa alasan yang mendasari keputusan ini:

  • Operasi Pengendalian Negara: Dewan Kehormatan Perwira menyebut Prabowo melampaui kewenangan dengan menjalankan operasi pengendalian stabilitas nasional. Operasi ini dilakukan berulang kali di Aceh dan Irian Jaya, juga pengamanan presiden di Vancouver, Kanada oleh Kopassus.
  • Perjalanan Luar Negeri Tanpa Izin: Prabowo juga dinilai bersalah karena sering bepergian ke luar negeri tanpa izin Kasad atau Panglima ABRI.
  • Pelanggaran Disiplin Militer: Dewan Kehormatan Perwira menilai Prabowo mengabaikan sistem operasi, hierarki, dan disiplin di lingkungan militer.
  • Tindak Pidana: Prabowo melakukan tindak pidana berupa ketidakpatuhan, perintah merampas kemerdekaan orang lain, dan penculikan.

Namun menurut Habibie dalam “Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi”, Prabowo tidak dipecat, tetapi dipindahkantugaskan. Alih-alih dicopot dari jabatan Panglima Kostrad, ia dikirim ke Bandung untuk menjadi Komandan Sesko ABRI.

1998 Menjadi tahun berakhirnya karir militer Prabowo, seiring peristiwa Reformasi dan lengsernya sang mertua, Presiden Soeharto waktu itu. Usai berhenti dari dunia militer, ia kemudian fokus sebagai pengusaha.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersalaman dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang tiba di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2023). (Sumber: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersalaman dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang tiba di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2023). (Sumber: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Karir Profesional

Saat ini, Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju jilid 2. Ia dilantik pada 23 Oktober 2019 bersama 37 orang menteri lainnya.

Menurut catatan LHKPN, ia adalah salah satu menteri kabinet dengan kekayaan tertinggi. Jumlah harta yang tercatat pada tahun 2022 mencapai Rp2 triliun. Ini tidak mengherankan, mengingat Prabowo Subianto memimpin sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Di antaranya PT. Nusantara Energy dan PT. Nusantara Kaltim Coal yang bergerak di bidang energi.

Di sektor perkebunan, ada PT. Tusam Hutani Lestari, PT. Tanjung Redeb Hutani, PT. Kiani Hutan Lestari, PT. Jaladri Swadesi Nusantara, dan PT. Belantara Pusaka. Sedang yang terakhir adalah perusahaan pengolahan kertas, PT. Kertas Nusantara.

Prabowo juga telah melibatkan diri dalam misi sosial terutama melalui Gerindra Foundation yang didirikannya. Lembaga ini berkonsentrasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, melalui bidang pendidikan, kesehatan dan peningkatan kewirausahaan.

Prabowo di Ranah Politik

Karir politik Prabowo dimulai sejak ia bergabung dengan Partai Golkar pada 2004. Ia sempat menduduki posisi Dewan Penasihat Partai Golkar, dan namanya juga muncul dalam konvensi calon presiden untuk Pemilu 2009.

Namun atas bujukan Hashim Djojohadikusumo, Prabowo kemudian mengalihkan dukungan ke partai besutan adiknya itu, apa lagi kalau bukan Partai Gerindra.

Singkat cerita, Partai Gerindra lahir atas inisiasi Hashim bersama seorang politikus bernama Fadli Zon. Partai berlambang burung garuda ini berdiri pada 8 Februari 2008, menjelang Pemilu 2009. Prabowo sendiri menjabat sebagai ketua umum sejak itu, sampai sekarang.

Meski masih bau kencur, Gerindra secara mengejutkan berhasil mendulang suara dan meraih kursi di DPR pada Pemilu 2009 tersebut. Tren ini terus meningkat hingga pemilu terakhir tahun 2019.

Sementara itu, Prabowo Subianto memulai peruntungannya dengan maju sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam Pemilu 2014, bersanding dengan Hatta Rajasa dari PAN. Pada agenda yang sama lima tahun kemudian, ia mencalonkan diri lagi, kala itu berpasangan dengan politikus muda, Sandiaga Uno.

Dalam dua agenda Pemilu tersebut, Prabowo selalu tertinggal dari pasangan capres-cawapres kompetitor. Dan pada edisi terbaru pesta demokrasi tahun 2024, Prabowo Subianto kembali mendaftarkan dirinya ke KPU untuk menjadi capres Kali ini calon wakilnya adalah putra eks pesaing di Pemilu sebelumnya, Gibran Rakabuming bin Joko Widodo.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?