Profil Cak Imin/Muhaimin Iskandar, Cawapres Pendamping Anies Baswedan

Muhaimin Iskandar, Wakit Ketua DPR RI sekaligus Ketum PKB saat ke Unisma Kota Malang, Minggu (21/5/2023) (blok-a/bob)
Muhaimin Iskandar, Wakit Ketua DPR RI sekaligus Ketum PKB saat ke Unisma Kota Malang, Minggu (21/5/2023) (blok-a/bob)

Blok-a.com – Muhaimin Iskandar, seorang politisi Indonesia yang saat ini menjadi calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan. Mendampingi Anies Baswedan sebagai pasangan capres/cawapres nomor urut 1.

Pria yang juga akrab disapa Cak Imin dikenal sebagai politisi yang moderat, toleran, dan berjiwa nasionalis. Ia juga dikenal dekat dengan rakyat dan memiliki banyak jaringan di berbagai kalangan. Kerap berkunjung ke daerah-daerah untuk menyerap aspirasi masyarakat dan memberikan bantuan sosial.

Ia juga aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Ikatan Alumni UGM, dan Ikatan Alumni UI. Universitas Airlangga (Unair) memberikan penghargaan doktor honoris causa kepada Muhaimin Iskandar.

Selain berpolitik, Muhaimin juga seorang akademisi yang juga pernah menerbitkan beberapa buku. Di antaranya “Membangun Indonesia dari Pinggiran” (2010), “Membangun Indonesia dari Desa” (2012), “Membangun Indonesia dari Pesantren” (2014), dan “Membangun Indonesia dari Hati” (2016).

Muhaimin Iskandar lahir pada 24 September 1966 di Jombang, Jawa Timur. Putra dari pasangan Muhammad Iskandar dan Muhasonah Iskandar. Muhammad Iskandar sendiri adalah seorang guru di Pesantren Mamba’ul Ma’arif yang kemudian menjadi pemimpin pesantren tersebut.

Muhaimin Iskandar masih kerabat dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mantan presiden Indonesia yang juga pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sejak kecil, ia sudah dekat dengan Gus Dur dan belajar banyak hal darinya, termasuk soal bermain sepak bola.

Sejak kecil ia hidup di Jombang, menempuh pendidikan dasar dan menengah di sana. Baru kemudian pindah ke Yogyakarta untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial daUniversitas Gadjah Mada (UGM). Ia mengambil jurusan Ilmu Administrasi Negara dan lulus pada tahun 1991 dengan gelar sarjana.

Setelah lulus dari UGM, Muhaimin menempuh program magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia (UI) hingga selesai pada tahun 1995. Pada tahun yang sama, ia menikahi seorang dokter gigi bernama Rustini Murthado dan dikaruniai tiga orang anak.

Karir Politik Cak Imin

Muhaimin memulai karir politiknya pada tahun 1998, ketika bergabung dengan PKB yang didirikan oleh pamannya. Ia menduduki posisi kepengurusan pusat PKB, bertanggung jawab pada bidang organisasi dan keanggotaan.

Kemudian, ia maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan Sidoarjo dan berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI periode 1999-2004. Selama periode tersebut, ia menduduki Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi. Selain itu, juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR Bidang Industri, Perdagangan, dan Pembangunan. Periode berikutnya tahun 2004-2009, ia kembali terpilih dan tetap menjadi Wakil Ketua DPR Bidang Industri, Perdagangan, dan Pembangunan.

Selepas dua periode menjabat di parlemen, karir politik Muhaimin Iskandar makin meningkat. Pada 2005, ia menggantikan Alwi Shihab yang mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum PKB. Posisi tersebut masih belum tergantikan hingga saat ini.

PKB sendiri menjadi salah satu partai pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2009-2014. Cak Imin pun bergabung ke pemerintahan setelah ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.

Sebagai menteri, ia mengeluarkan berbagai kebijakan terkait perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI), peningkatan kesejahteraan buruh, pengembangan kawasan transmigrasi, dan peningkatan produktivitas nasional.

Langganan Anggota DPR

Sejak pertama kali terpilih sebagai anggota legislatif, Muhaimin Iskandar seakan tidak pernah lepas dari perannya itu. Pada tahun 2014, ia masih terpilih menjadi anggota DPR, bahkan kembali menjabat sebagai wakil ketua, kali ini di bidang kesejahteraan rakyat.

Pada periode yang sama, ia juga menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Di parlemen, ia aktif dalam membahas berbagai isu strategis nasional, seperti revisi UU MD3, RUU KPK, RUU Pemilu, dan RUU Haluan Ideologi Pancasila.

Lima tahun kemudian, lagi-lagi Muhaimin Iskandar maju ke senayan dan akhirnya menduduki jabatan yang sama di badan legislatif. Posisi sebagai Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Wakil Ketua MPR itu bakal berakhir pada tahun 2024.

Namun, sejak tahun 2021 Muhaimin telah mengumumkan niatnya untuk maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024. Ia mengklaim mendapat dukungan dari sejumlah tokoh nasional, seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan Surya Paloh. Akan tetapi pada akhirnya ia berganti mencalonkan diri sebagai wakil presiden, setelah PKB bergabung dengan Koalisi Perubahan.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?