Profil Capres Cawapres Pemilu 2024, Nomor Urut 1: Anies Baswedan

Anies Baswedan saat berkunjung ke Kecamatan Turen Kabupaten Malang (blok-a/Putu Ayu Pratama S)
Anies Baswedan saat berkunjung ke Kecamatan Turen Kabupaten Malang (blok-a/Putu Ayu Pratama S)

Blok-a.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pemilu 2024. Mereka adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Menyambut pesta demokrasi tahun depan, Blok-a.com ingin menyajikan informasi singkat mengenai profil tiap-tiap pasangan capres cawapres. Kali ini dimulai dari pasangan nomor urut pertama, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Profil Anies Baswedan

Anies Baswedan adalah seorang akademisi, aktivis, dan politisi Indonesia kelahiran Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969. Ia merupakan cucu Abdurrahman Baswedan, pejuang kemerdekaan sekaligus pendiri Universitas Al-Azhar di Jakarta.

Lahir dari keluarga akademisi, ayah Anies Baswedan, Rasyid Baswedan mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII). Sementara sang ibu, Aliyah Rasyid, adalah Guru Besar Fakultas Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Anies sendiri menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Jakarta. Kemudian ia melanjutkan studi sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Hingga lulus dengan predikat sarjana ekonomi pada tahun 1995.

Selepas lulus dari UGM, Anies memperoleh beasiswa Fullbright untuk melanjutkan pendidikan magister. Ia menempuh studi bidang kebijakan publik di Universitas Maryland, Amerika Serikat dan lulus pada tahun 1997.

Empat tahun kemudian, ia kembali ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan doktoral bidang ilmu politik Northern Illinois University. Menyelesaikan desertasi pada 2005 yang membahas tentang politik identitas Islam di Indonesia.

Anies memiliki sisi lain yang unik sebagai seorang penulis dan penyair. Ia telah menerbitkan beberapa buku seperti Merajut Cita-cita: Kisah Inspiratif Pengajar Muda (2012), Membangun dari Pinggiran (2014), dan Pergulatan Negara, Agama, dan Kebangsaan (2016).

Sementara itu, puisi-puisinya dimuat dalam sejumlah buku antologi, seperti Dari Negeri Poci (2007), Negeri Kabut (2010), dan Menyongsong Jakarta Baru (2017).

Anies Baswedan. (Foto: Muhammad Bagas/tvOne)
Anies Baswedan. (Foto: Muhammad Bagas/tvOne)

Karir Profesional

Anies dikenal sebagai salah satu pendiri dan penggerak Indonesia Mengajar. Ini adalah gerakan sosial, dengan agenda mengirimkan lulusan perguruan tinggi terbaik, untuk mengajar di daerah-daerah terpencil dan tertinggal di Indonesia.

Setelah menempuh pendidikan magister di Maryland, Amerika Serikat, Anies menjadi dosen di Universitas Paramadina. Tahun 2007, Anies menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina sampai berakhir pada 2015. Ia memimpin transformasi universitas tersebut, hingga menjadi salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Indonesia.

Karirnya tidak berhenti di situ, Anies Baswedan pernah ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Kalla. Ia bertugas selama dua tahun sejak Oktober 2014, seta menginisiasi beberapa program. Di antaranya Kurikulum 2013, Kartu Indonesia Pintar, Sekolah Penggerak, dan Gerakan Literasi Nasional.

Anies Baswedan berhenti menjabat sebagai Mendikbud usai reshuffle kabinet jilid 2, Juli 2016. Posisinya kemudian digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Kala itu, publik cukup menyoroti keputusan Presiden mencopot Anies Baswedan. Meski demikian, Anies sendiri mengaku tidak mengetahui dengan pasti alasan pemberhentiannya.

“Jadi ini bukan karena kinerja saja, tetapi mungkin ada kepentingan lain yang harus diakomodasi, mungkin ya. Ada keperluan lain yang mengharuskan ada orang berbeda di tempat saya dahulu. Saya percaya apa yang dilakukan Presiden untuk memastikan pemerintahan berjalan baik,” ujar Anies, seperti dikutip dari Kompas (29/07/2016).

Selain itu, Anies juga aktif dalam berbagai forum internasional. salah satunya anggota Dewan Penasihat Global Shapers Community yang merupakan jaringan pemuda dari World Economic Forum.

Ia juga menjadi Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) sejak tahun 2019. Ia kerap menyuarakan isu-isu terkait demokrasi, toleransi, multikulturalisme, pendidikan, lingkungan hidup, dan pembangunan berkelanjutan.

Anies Baswedan yang baru saja lengser dari jabatan Gubernur DKI Jakarta (ist)
Anies Baswedan yang baru saja lengser dari jabatan Gubernur DKI Jakarta (ist)

Karir Politik

Di dunia politik, nama Anies Baswedan mulai mencuat pada konvensi calon presiden Partai Demokrat untuk Pemilu 2014. Kala itu, ia menduduki peringkat ketiga di bawah Pramono Edhie Wibowo dan Dahlan Iskan. Seperti diketahui, Pemilu 2014 dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Pada tahun 2017, Anies mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno sebagai wakil. Pengusungnya waktu itu adalah Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.

Pasangan Anies-Sandiaga berhasil memenangkan Pilgub DKI dengan perolehan suara sebesar 57,96%. Mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Namun, kemenangan tersebut sempat menuai kontroversi. Pasalnya, ada dugaan soal memanfaatkan isu agama dan ras untuk meraih dukungan dari kelompok-kelompok konservatif. Mengingat setahun sebelumnya, Gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama, tersandung kasus penistaan agama.

Terlepas dari isu tersebut, Anies Baswedan memiliki sejumlah program selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Programnya, seperti OK OCE (One Kecamatan One Center of Entrepreneurship), serta membatalkan beberapa proyek reklamasi Teluk Jakarta yang dinilai merugikan lingkungan dan masyarakat pesisir.

Anies juga menerbitkan kebijakan-kebijakan sosial, yakni melalui Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Lansia, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, dan Kartu Prakerja Jakarta. Di ranah hunian, Anies menggagas program Rumah DP Rp0, Rumah Susun Sewa Tanpa Uang Muka, Rumah Susun Sewa dengan Hak Milik (Rusunami), dan Rumah DP Rp0 dengan Hak Milik (Rumah DP0).

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?