Kakek di Turen Ditemukan Meninggal Membusuk di Rumah

Rumah kakek yang meninggal membusuk di Kecamatan Turen Kabupaten Malang (blok-a/Agus Demit)
Rumah kakek yang meninggal membusuk di Kecamatan Turen Kabupaten Malang (blok-a/Agus Demit)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Warga Jalan Pesantren Desa Jeru Kecamatan Turen Kabupaten Malang digegerkan dengan bau busuk menyengat, dan ternyata adalah kakek tua yang meninggal membusuk di rumah-nya.

Kakek yang meninggal membusuk itu adalah Madai (77) warga Jalan Pesantren Desa Jeru Kecamatan Turen Kabupaten Malang.

Awalnya yang mencium bau busuk adalah Efendi (45) tetangga korban. Efendi tahu bau busuk dari laporan tetangga yang diduga berasal dari rumah Madai.

Dia pun mencoba masuk ke rumah Madai. Semakin masuk ke dalam rumah, bau busuk semakin menyengat. Ternyata dia pun kaget bahwa bau busuk itu adalah dari Madai yang sudah meninggal di rumahnya.

“Ternyata sumber bau ini berasal dari jenazah Pak Madai,” jelasnya.

Diduga Madai telah meninggal 6 hari lalu. Para tetangga sudah tidak melihat Masai sejak 8 hari lalu.

“Terakhir tetangga lihat kakek itu Sabtu (8/7/2023) siang. Setelahnya tidak melihat lagi,” tuturnya.

Efendy lalu melaporkan penemuan kakek meninggal membusuk di Turen itu ke polisi.

Kapolsek Turen, Kompol Edi Hariadi Kartika langsung ke lokasi setelah mendapat laporan.

Dia langsung olah TKP. Hasilnya, dia menduga kakek itu telah meninggal 7 hari kurang lebih. Beberapa tubuhnya sudah mengeluarkan belatung.

“Berdasarkan keterangan dari tetangga korban sehari-hari tinggal sendiri di rumahnya san menderita penyakit diabetes akut,” paparnya.

Dalam hasil olah TKP juga tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban. Edi menduga kakek itu meninggal karena penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.

“Untuk anak serta saudaranya korban tinggal di Bululawang tadi dapat informasi dari tetangganya,” tuturnya.

Pihak keluarga pun menolak dilakukan otopsi pasca jenazah kakek itu dibawa ke RSSA Koga Malang.

“Keluarga mengikhlaskan kejadian tersebut dan membuat surat pernyataan penolakan otopsi,” tutupnya. (mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?