Surabaya, blok-a.com – Mario Aji didaulat sebagai duta Pramuka Jatim 2023, bukan tanpa alasan.
Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur, HM Arum Sabil, mengatakan sejatinya memang Mario Aji adalah kader Pramuka.
Dia selalu mengeluarkan sapa dan salam Pramuka di setiap akan menjalani balapan di Moto3 di berbagai negara.
Kata Arum, bahwa sebenarnya Pramuka memilki berbagai macam potensi dalam mempersiapkan generasi muda penerus bangsa. Pramuka lebih siap dan terjamin.
Gerakan Pramuka selalu produktif dan positif. Di mana mana ada kader Pramuka dengan berbagai bidang, minat, bakat, potensi, keahlian dan passion.
“Nah, Dek Mario ini passion nya di balap. Menjadi pembalap yang positif, berani dan kuat di arena yang resmi, tidak liar,” ujar Arum Sabil, yang asli kelahiran Jember ini.
Dengan diresmikan menjadi Duta Pramuka Jatim, maka Mario Aji, akan mengabarkan dan mengkampanyekan gerakan Pramuka Indonesia di dunia.
“Diharapkan akan menjadi daya pikat dan merangsang Pramuka Indonesia di dunia, dan lebih luas lagi,” tegasnya.
Kata Arum, yang ingin diraih dari kegiatan kali ini juga menjadikan nilai keteladanan. Mario sebagai Duta Pramuka ada nilai keteladanan.
“Ini fungsi keteladanan, apa yang menjadi muatan pendidikan kepramukaan itu menjawab problem pengaruh lingkungan dewasa ini di era disrupsi dan globalisasi, Pramuka hadir di antara pendidikan rumah dan sekolah,” jelasnya.
Secara formal pendidikan anak bangsa ini di sekolah, secara informal di rumah dan non formalnya ini harus dijaga.
“Di situ hadir pendidikan kepramukaan. Memperkuat generasi muda dari pengaruh negatif lingkungan yang harus dijaga benar-bena,” tandas, mantan Ketua APTRI Wilayah XI ini.
Pramuka adalah kegiatan produktif, positif, di semua bidabg. Ada Saka Bhayangkara, Dirgantara, Bakti Husada, Saka Kencana, Wana Bhakti, Taruna Bumi, dan jumlahnya 11.
“Itu semua membentuk karakter generasi bangsa. Disesuaikan masing-masing pasion anak. Mario ini di bidang balap yang bukan di jalan tapi punya nyali. Dididik pembalap berkarakter dan membawa harum nama Indonesia di dunia, tidak seolah jawara tapi mengganggu Kamtibmas, tetapi Mario dididik jadi pembalap beprestasi, diakui dunia dan membawa nasionalisme di mata Internasional,” pungkasnya.(kim/lio)
Discussion about this post