Kota Malang, blok-a.com — DPRD Kota Malang berencana melakukan pendataan kembali alasan putus sekolah.
Pendataan alasan putus sekolah tersebut, berdasarkan keterangan Amithya Ratnanggani Ketua Komisi D DPRD Kota Malang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Malang.
“Tentu saja, untuk pendataan itu kita khususnya dengan sosial karena di situ ada angka harapan hidup, angka lama bersekolah, nah di situ kita coba petakan alasan putus sekolah itu apa,” kata Amitia.
Saat diketahui bahwa alasan dari putus sekolah adalah kondisi sosial keluarga yang bersangkutan, maka pemerintah akan melakukan intervensi kepada keluarga tersebut.
“Jadi dari mulai dari keluarganya dulu kita intervensi, kita edukasi terkait pentingnya pendidikan,” jelas Amithya.
Setelah itu mereka berencana akan melakukan sosialisasi terkait program-program yang dicanangkan pemerintah pada keluarga tersebut.
“Kemudian kita sosialisasikan program-program kita. Jadi ketika mereka menemui masalah mereka udah nemu solusinya,” Amithya.
“Pastinya target kita itu menurunkan angka putus sekolah, misalnya yang sekarang itu sekitar 7.000 kita turunkan menjadi 5.000 atau kita turunkan berdasarkan pemetaan masing masing permasalahan,” tutur Amithya.
“Masalah apa yang bisa kita selesaikan terlebih dahulu, misal ada permasalahan yang melatar belakangi alasan anak putus sekolah di level SMA misalnya, kita atasi dulu permasalahan yang kita bisa tackle melalui pemerintah kota,” tambahnya.
Amithya sebagai Ketua Komisi di DPRD ini tetap menegaskan bahwa permasalahan putus sekolah di jenjang SMA/Sederajat ini adalah ranah dari Pemprov Jatim.
Namun, Anggota Frasksi PDIP DPRD Kota Malang ini menyarankan Pemkot malang akan tetap berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut selagi mereka bisa menangani.
“Tapi sepanjang bisa kita tangani itu dengan mungkin perubahan tatanan di masyarakat kota malang berkaitan dengan masalah tadi, kita usahakan tangani,” jelas Amithya.
Dirinya memberikan contoh terkait permasalahan yang sudah diselesaikan oleh Pemkot Malang, yaitu terkait pembiayaan dengan memberikan beasiswa kepada warga Kota Malang yang kurang mampu.
“Seperti masalah pembiayaan itu kan kita sudah ada beasiswa. Kalau memang itu dirasa kurang kita akan buat kebijakan untuk menangani masalah itu gitu,” pungkasnya. (len/bob)
Discussion about this post