Kota Malang, blok-a.com – Wali Kota Malang, Sutiaji buka suara atas sweeping yang dilakukan mahasiswa Unitri kemarin Minggu (25/6/2023) malam.
Mahasiswa Unitri yang berjumlah sekitar 150 itu melakukan sweeping buntut tewasnya salah satu mahasiswa karena dikeroyok di belakang UMM Malang.
Sutiaji menyatakan, kebiasaan-kebisaan mahasiswa asal daerahnya itu tidak seharusnya dilakukan di Malang.
Sekadar diketahui, sebelum kematian mahasiswa Unitri, dia dan pelaku serta teman-temannya melakukan pesta miras merayakan kelulusan.
Hal ini menurut Sutiaji tidak seharusnya dilakukan di Kota Malang yang budayanya tidak seperti itu.
“Mohon maaf sekali kalau itu baik menurut kacamatanya, kalau kebiasaan itu melanggar norma itu yang tidak baik,” ujarnya dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).
Sutiaji juga menambahkan, persitiwa sweeping sekelompok mahasiswa Unitri itu ditanggapi bijak oleh Warga Kota Malang.
Warga mencoba bertemu dan berkomunikasi dengan perwakilan mahasiswa tersebut hingga Senin (26/6/2023) dini hari tadi.
“Pagi ini juga dilakukan pertemuan apel bersama untuk menjaga kondusifitas bumi Arema yang kita cintai,” jelasnya.
Atas peristiwa kericuhan dan bentro-nya mahasiswa asal luar Jawa itu, Sutiaji mengatakan, dia akan tetap merangkul para mahasiswa itu.
Dia dan warga akan terus mengingatkan mahasiswa asal luar Jawa tersebut.
“Jadi insyallah kelompok-kelompoknya kami panggil dan hadir bahwa itu perlu kami didik dan bina,” kata dia.
Sementara itu, untuk pelaku pengeroyokan hingga menyebabkan tewas satu mahasiswa Unitri itu, Sutiaji menegaskan, warga Kota Malang akan membantu polisi menemukan pelaku.
“Dan masyarakat mendukung sepenuhnya bagaimana yang melakukan kejahatan dan kesalahan akan dilaporkan. Kayak yang kos disitu ya akan dilaporkan,” tutupnya. (bob)