Kabupaten Malang, Blok-a.com – Selain untuk menekan biaya pakan, angon bebek di sawah juga bermanfaat untuk membersihkan hama tanaman sebelum proses penanaman padi dilakukan.
Hal tersebut sudah menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Malang sesaat setelah musim panen.
Tradisi angon bebek tersebut juga dinilai cukup efesien untuk menghilangkan hama, seperti siput, gulma dan hama kecil lainnya.
Salah satu wilayah yang menerapkan tradisi tersebut yakni di wilayah Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen.
Ratusan bebek itu sengaja dilepas untuk diangon dengan maksud dibebaskan mencari makan berupa hama dan sisa panen di ladang padi yang berkuruang kurang lebih 1 hektare.
Salah satu peternak yang saat itu tengah angon bebek, Suwandi mengatakan, hal ini merupakan kegiatan rutin yang ia lakukan setelah menyelesaikan panen padi setiap satu tahun dua kali.
“Rutin saya angon bebek seperti ini. Setelah panen, selang beberapa hari bebek saya datangkan untuk membersihkan sisa panen dan makan hama-hama kayak siput sawah. Setelah itu baru disingkal terus ditanami,” kata Suwandi saat ditemui Blok-a.com belum lama ini.
Pria berusia 62 tahun ini mengaku banyak mengambil manfaat setelah menerapkan angon bebek usai panen. Hal tersebut dirasa cukup membantu untuk menekan biaya pakan ratusan bebek miliknya.
“Lumayan hemat pakan, bebek ini saya lepas beberapa hari kadang sampai satu minggu. Bayangkan seminggu saya gak perlu mengasih makan, padahal kalau seminggu beli pakanan ya sampai ratusan ribu untuk 300 bebek,” tuturnya.
Tidak hanya di satu ladang, lanjut Suwandi, ia akan memindahkan bebeknya di ladang rekannya yang memiliki lahan persawahan di wilayah yang tak jauh dari sawah miliknya.
“Ini rencananya mau saya bawa ke teman saya, di desa sebelah. Dia meminta ladangnya di bersihkan, jadi ya saling membantu. Dia dapat keuntungan sawahnya bersih, saya juga dibantu hemat di biaya pakan,” tambahnya.
Tak hanya itu, menurutnya dengan memakan hama, bebek juga mendapatkan nutrisi yang cukup. Sehingga membantu proses bertelur lebih banyak dibandingkan dengan makan makanan olahan lainnya.
“Biasanya setiap pagi kegiatan saya membuka kandang sementara ini, sambil ambil-ambil telurnya. Lumayan banyak yang bertelur karena nutrisi tercukupi kalau di lepas begini,” jelasnya.
Dengan demikian, ia mengaku dapat meraih omset lebih banyak, kurang lebih mendapatkan tambahan omset 30 persen dari sebelumnya.
“Karena pengeluaran turun, omsetnya naik. Ya kurang lebih 30 persen dari sebelum menerapkan angon bebek seperti saat ini,” pungkasnya.
(ptu/bob)