Kota Malang, blok-a.com — Kepala Kadin UMKM Kota Malang, menyampaikan solusi untuk permasalahan pembuangan limbah rumah tangga berupa minyak.
Limbah salah satunya berasal dari kebiasaan ibu-ibu membuang minyak jelantah secara sembarangan. Limbah tersebut bisa membahayakan kondisi lingkungan.
Selain dapat menyumbat saluran air atau dreinase yang berpotensi menjadi tempat tumbuh kembang bakteri, minyak jelantah yang dibuang sembarangan nantinya akan mengalir ke sungai dan berakhir di laut. Hal ini tentu saja menyebabkan pencemaran air.
Hal tersebut disampaikan oleh Imam Abda’i, Kepala Kadin UMKM Kota Malang.
“Ibu-ibu di lingkungan itu kebiasaan membuang sampah minyak sembarangan, ini sangat berbahaya,” jelas Imam.
Untuk solusi limbah minyak tersebut Imam mempunyai gagasan dan bisa menjadi solusi.
Gagasannya yang berjudul Tambang Kota, Imam sampaikan pada saat rapat yang membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Malang 2024.
“Perlu saya sampaikan kepada Pak Walikota, bahwa Tambang Kota dapat menjadi sebuah solusi untuk mengolah limbah minyak,” ujar Imam pada saat sesi dialog.
Dirinya menjelaskan bahwa sifat kreatif masyarakat terkait limbah minyak ini dapat mengurangi polusi dan mengangkat perekonomian warga.
Limbah minyak tersebut tidak dibuang langsung. Limbah minyak itu bisa dijadikan bahan utama pembjatan sabun atau bentuk produk lainnya.
“Solar bekas yang dapat dijadikan bahan utama pembuatan sabun, dan lain sebagainya yang akan banyak diproduksi oleh pengusaha kreatif Kota Malang,” tambah Imam.
Hal ini tentunya, menurut Imam, lebih bermanfaat daripada membuang limbah minyak secara sembarangan.
“Limbah buangan minyak jelantah dan solar bekas ini jika dikumpulkan jadi satu dalam tempat yang besar maka akan menjadi Tambang Kota yang mengolah minyak yang sudah dibuang tadi,” pungkasnya.
Walikota Malang, Sutiaji, menganggap gagasan ‘Tambang Kota’ tersebut merupakan hal yang inovatif karena dapat memberdayakan masyarakat.
“Untuk Tambang Kota ini sangat inovatif karena dapat menyelesaikan dua permasalahan sekaligus yaitu dari lingkungan dan sosial,” tutur orang nomor satu di Kota Malang tersebut.
Dirinya mengaku bahwa akan membicarakan kembali rencana dan solusi yang diberikan oleh para Kepala Dinas di Kota Malang.
“Terimakasih atas kritik, saran, solusi, dan inovasi yang sudah diberikan akan kami lihat lagi mana yang nilai ekonominya kuat, demand-nya jelas, dan nilai manfaatnya tinggi,” pungkas Sutiaji. (len/bob)
Discussion about this post