Kota Malang, blok-a.com – Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) telah menyerahkan preliminary desain Pasar Besar Malang (PBM) kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Desain awal ini menjadi bagian dari penyusunan Detail Engineering Design (DED), yang saat ini telah mencapai 70 persen.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menjelaskan bahwa konsep DED awal PBM merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari IAI wilayah Malang.
“Penyusunan DED sudah proses 60-70 persen, disusun melalui tahap pertama CSR melalui IAI dengan tim. Hari ini mudah-mudahan kita bisa menyerahkan kelengkapan data dukung untuk Pasar Besar,” ujarnya, Senin (17/2/2025).
Proses perizinan PBM juga terus berjalan, dengan progres keseluruhan telah mencapai 90 persen. Ini mencakup DED, Feasibility Study (FS), serta persyaratan lain yang diperlukan untuk pengajuan pendanaan ke APBN.
“Itu yang jadi utama dulu, tinggal kita Andalalin sedang berproses anggarannya. Nanti setelah FS, DED selesai, proses Andalalin kemudian PBG. Kategorinya menurut saya 90 persen untuk kita mengusulkan ke Kementerian PU,” tambah Iwan.
Pembangunan PBM mendapat beragam respons dari pedagang. Namun, menurut Iwan, mayoritas pedagang telah menyetujui rencana tersebut. Pemkot Malang tetap berkomunikasi dengan pedagang yang masih memiliki pandangan berbeda.
“Pedagang saat ini terus komunikasi. Tapi ada beberapa yang perlu komunikasi lebih intensif dan kita duduk bareng. Sambil menunggu, kita terus melakukan proses penyampaian dokumen kepada pemerintah pusat,” jelasnya.
Selain PBM, IAI wilayah Malang juga menyerahkan preliminary design untuk revitalisasi Kayutangan Heritage. Pemkot Malang turut menerima CSR dari Bank Jatim berupa mobil keliling untuk meningkatkan pelayanan pajak.
“CSR sudah banyak, tapi ini contoh lagi dunia perbankan, arsitektur di Kota Malang ikut partisipasi dalam memberikan kontribusi. Tidak hanya bentuk uang, tapi desainnya menjaga heritage dan sebagainya ini luar biasa,” tutup Iwan. (yog/bob)