Pemkab Sumenep Gelar MQK, Meningkatkan Kompetensi Keagamaan Para Santri

Pemkab Sumenep Gelar MQK, Meningkatkan Kempetensi Keagamaan Para Santri
Pemkab Sumenep Gelar MQK, Meningkatkan Kempetensi Keagamaan Para Santri

Sumenep, blok-a.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep tidak hanya fokus pada pendidikan umum. Terbukti, Pemkab Sumenep juga ikut mendorong kompetensi keagamaan para santri.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo lantas menggelar event Musabaqoh Qira’atul Kitab (MQK). Itu sebagai sarana memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri di Sumenep dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab kuning.

“Santri memiliki potensi besar dalam pengembangan ilmu-ilmu yang bersumber dari kitab kuning. Kegiatan ini bagian proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan,” kata Cak Fauzi, biasa disapa.

Kegiatan kolaborasi Pemkab Sumenep bersama PCNU Kabupaten Sumenep ini bagian rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) 2023. Para santri memiliki spirit untuk meningkatkan kemampuan membaca, memahami dan memaknai kitab kuning.

“Kitab kuning sebagai kajian dan sumber memahami ilmu-ilmu agama Islam, hendaknya terus dilakukan secara mendalam. Hal itu sebagai solusi atas kompleksitas permasalahan yang dihadapi umat manusia,” terangnya.

Diharapkan, pelaksanaan Musabaqoh Qira’atul Kitab atau MQK bukan sekedar ajang lomba santri semata dalam membaca kitab kuning. Namun juga media menjalin silaturahmi Pondok Pesantren di Kabupaten Sumenep.

“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada panitia dan semua pihak yang telah mendukung kelancaran dan suksesnya kegiatan ini,” tandas Bupati.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kabag Kesmas) Setkab Sumenep Kamiluddin mengatakan, jumlah peserta sebanyak 72 santri untuk memperebutkan juara terbaik satu, dua dan tiga dan juara harapan satu, dua dan tiga.

“Ketentuan penilaian meliputi tiga aspek, yakni bacaan maqra, pemahaman makna maqra dan kedalaman analisis maqra. Juga kontekstualisasi pemahaman maqra terhadap isu-isu kontemporer yang relevan,” pungkas Kamiluddin. (ado/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?