Disebut Ada Kebocoran Retribusi Parkir, Dewan Desak Dishub Kabupaten Malang Berinovasi

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Malang, Zia’ul Haq saat ditemui Blok-a.com di ruang kerjanya (Blok-a.com/Putu Ayu Pratama S)
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Malang, Zia’ul Haq saat ditemui Blok-a.com di ruang kerjanya (Blok-a.com/Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, Blok-a.com – Rendahnya capaian retribusi parkir mendapat sorotan pedas dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang. Untuk mencapai target, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang diminta untuk berani berinovasi.

Pasalnya hingga 30 April 2023 lalu, capaian retribusi yang dikantongi oleh Dishub Kabupaten Malang masih jauh dari target yang ditentukan. Yakni hanya sekitar 5,86 persen dari target sebesar Rp22,1 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi Tiga DPRD Kabupaten Malang, Zia’ul Haq menyebut, ada kebocoran yang cukup tinggi di sektor retribusi parkir.

Hal tersebut dilihat dari adanya setoran parkir hanya sebesar Rp10 ribu pertitik kantong parkir.

“Nah dari sektor parkir itu ada kebocorannya yang cukup tinggi, nah kebocoran cukup tinggi itu dari mana ? Karena setiap titik hanya menyetor Rp10 ribu itu. Itu yang membuat capaian gak akan tercapai,” ucap Zia saat ditemui Blok-a.com, belum lama ini.

Politisi dari Partai Gerinda tersebut menilai, setoran Rp10 ribu di setiap titik kantong parkir dirasa tidak rasional jika dibandingkan dengan kondisi di lapangan.

Untuk mengejar target tersebut, ia mendesak Dishub Kabupaten Malang dapat melakukan trobosan melalui inovasi. Dikatakan Zia, inovasi tersebut dapat dilakukan dengan pengadaan Elektronik Parkir atau yang kerap disebut dengan e-parkir.

“Nah mangkanya harus ada trobosan dari Dishub, kalau memang butuh alat untuk e-parkir itu bisa diajukan di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Anggaran e-parkir tidak banyak dengan menggunakan sistem e-katalog, tidak sampai 200 juta perunit,” terangnya.

Dengan melakukan trobosan melalui e-parkir, ia menyakini dapat mengurangi kebocoran dan memaksimalkan pendapatan, sehingga target tersebut dapat dicapai.

Bahkan, capaian itu dinilai dapat melampaui target yang ditentukan yakni diatas Rp22,1 miliar.

“Target terlalu besar memang iya, tapi kami menyakini itu akan terwujud akan tercapai. Kan Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) ngasih angka segitu kan dengan perhitungan,” tegasnya.

Sebab, jika di lihat dari adanya e-parkir yang dipasang di Kantor Dishub Kabupaten Malang, kata Zia, ia melihat ada peningkatan capaian hingga lebih dari 400 persen perbulan.

Sehingga, ia menyarankan inovasi tersebut dapat dipasang di sejumlah titik yang potensial untuk mendongkrak retribusi daerah.

“Misal, e-parkir di pasang Stadion Kanjuruhan, kalau dimaksimalkan itu angkan meningkat. Karena di stadion di Sabtu dan Minggu masih ramai, coba kalau diterapkan. Berapa ratus itu orang berparkir dan berapa pendapatan yang masuk,” tuturnya.

Kedepan, DPRD juga akan memanggil dinas-dinas yang memiliki capaian yang masih rendah sampai dengan bulan Agustus ini. Sehingga, pihaknya dapat memberikan arahan untuk menekan belanja di setiap dinas terkait.

“Sehingga nantinya tidak akan terjaddi defisit tinggi, jika tinggi maka viskal yang akan terjadi. Jadi harus dikurangi belanjanya dengan cara tidak dibelanjakan karena targetnya tidak memenuhi maka belanjanya harus ditekan,” pungkasnya. (ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?